feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Zakat, Deterjen Harta Kita

Celetukanopik :

Biasanya soal cuci-mencuci selalu berkaitan dengan sabun atau deterjen. Dan masalah pemilihan sabun atau deterjen ini, selalu membuat kita, khususnya Kaum Hawa kebingungan. Kebingungan dalam memilih mana merek yang pas, baik pas di mutu maupun pas di kantong.

Demikian juga dengan zakat harta, kalau kita tidak tahu hakikat dan dalilnya, juga akan mengalami kebingungan. Untuk mencegah kebingungan tersebut berkelanjutan. Baca artikel di bawah ini :

Menurut Abdul Latief Sukyan yang disarikan dari : http://www.zakatfund.ae, zakat adalah rukun Islam ketiga, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih dari Ibnu Umar Ra, bahwa Nabi Saw bersabda : Islam dibangun atas lima perkara : dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu.

Berikut ini kami jabarkan tentang hakikat zakat dan hukum-hukum yang berkaitan dengan permasalahan zakat, dan siapa saja yang berhak menerima zakat.

Pertama : Arti zakat

1. Menurut bahasa zakat mempunyai beragam makna diantaranya :

* Bertambah dan berkembang
* Pembersih : sebagaimana firman Allah : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103)

2. Menurut syariat : sebagian dari harta tertentu yang disalurkan pada golongan tertentu

Kedua : hubungan antara arti bahasa dan syar'i

Zakat seperti arti bahasanya –bertambah dan berkembang- artinya bertambah didunia dan akhirat

Zakat walaupun nampak pada lahirnya mengurangi hakikat harta, tapi bekasnya adalah bertambahnya keberkahan pada harta itu. Allah telah membuka pintu rizki pada manusia sampai yang belum pernah terpikir olehnya, maka barang siapa menunaikan kewajiban atas hartanya maka dia akan mendapatkan sebagaimana firman Allah : Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) Arrum 39. dan Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Saba' 39).

Ketiga : hukum zakat

1. Disyariatkannya zakat : perintah zakat diturunkan di Makkah secara global dan disyariatkan secara rinci pada tahun kedua hijrah Nabi Saw.

2. Hukum menunaikannya : zakat adalah rukun Islam ketiga, dan diwajibkan setiap muslim untuk menunaikannya sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan.

Dalil-dalil diwajibkannya zakat :

Pertama : Dalil dari Quran

1. Allah berfirman : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

2. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103)

Kedua : Dalil dari sunnah Nabi Saw

1. Dari Ibnu Umar Ra, bahwa Nabi Saw bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara : dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu. (HR Bukhori dan Muslim)

Keempat : Hikmah dan beberapa faedah zakat

1. Faedah terhadap orang yang menunaikan zakat

1. Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari sedekah yang dikeluarkan, firman Allah : dan Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Saba' 39).

2. Sebagai pembersih jiwa dari kebakhilan dan membersihkannya dari sifat-sifat buruk, firman Allah : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103).

3. Orang yang menunaikan zakat akan mendapatkan perlindungan pada hari kiamat dari sedekah yang dikeluarkannya.

4. Zakat itu adalah dalil atas kesejatian iman, takwa dan ihsan orang yang melaksanakan zakat.

5. Zakat menjadi penyebab ampunan dan rahmat Allah, firman Allah : Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".

6. Zakat akan menjadi penyebab penolak bala' dan penyakit, Nabi Saw bersabda : Obatilah orang-orang yang sakit dengan sedekah. (Shahih jami')

7. Keikhlasan dan menyembunyikan ketika menunaikan zakat akan memadamkan amarah Tuhan, sebagaimana sabda Nabi Saw : Sedekah dengan sembunyi-sembunyi dapat memadamkan amarah Tuhan. (Shahih jami')

8. Zakat dapat melebur kesalahan, sabda Nabi Saw : Sedekah dapat melebur memadamkan kesalahan sebagaimana air dapat memadamkan api. (Shahih jami').

2. Faedah zakat terhadap orang fakir :

a. Membersihkan orang fakir dari sifat dengki dan benci terhadap orang kaya

b. Zakat dapat mencegah orang fakir dari perbuatan dosa, seperti mencuri dan menipu karena harta zakat yang didapatnya mampu mencukupinya

c. Zakat akan melahirkan kasih saying orang fakir terhadap orang kaya

3. Faedah zakat terhadap masyarakat :

a. Kebaikan akan didapat dan keberkahan akan turun, sebagaimana sabda Nabi Saw : tak seorang kaumpun yang tidak mengeluarkan zakat kecuali Allah akan melarang mereka tetesan dari langit (hujan). Shahih ibnu Majah

b. Tersebarnya sifat tolong-menolong dan tenggang rasa antar individu masyarakat.

c. Akan terwujud keamanan dan kedamaian serta menurunnya kriminalitas, karena semua merasa terkasihi oleh sesamanya.

d. Akan terwujud unsure terpenting bagi kemenangan terhadap musuh, Allah berfirman : (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. (Al Hajj 41)

e. Akan meminimalkan rasa dengki, karena orang kaya memperhatikan orang miskin.

4. Faedah zakat terhadap harta :

a. Zakat sebagai pembersih harta.

b. Akan menambah harta dan Allah akan menjaganya dari bencana yang akan menimpa hartanya.

c. Hilangnya keburukan pada harta tersebut, sebagaimana sabda Nabi Saw : Barang siapa menunaikan zakat hartanya maka telah hilang darinya keburukannya. (HR At Thabrani dalam kitab Al Awsath dan Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya).

Setelah mengetahui hakikat dan dalil tentang zakat pada umumnya dan zakat harta pada khususnya, marilah kita mencoba menghitung harta kita dengan tiga jenis kalkulator di bawah ini, yang disajikan oleh www.esnips.com, detiknews.com dan www.pesantrenvirtual.com :

1. Kalkulator Tahunan 1

2. Kalkluator Tahunan 2

3. Kalkulator Bulanan
Celetukanyambung...

Mengapa Buka Puasa Berasa Lama?

Celetukanopik :

Jika kita mengalami suatu kesenangan dan tiba-tiba kesenangan itu berakhir. Kita akan mengeluh, seperti "Kok sudah selesai, sih? atau "Masih jam segini kok berhenti" juga bisa seperti "Belum capek, tau?" kalimat lainnya "Mumpung, masih kuat, nih".

Bahkan ketika kita saking senangnya dengan kesenangan tersebut, kita mungkin mengumpat dengan keras, kalau kesenangan tersebut dihentikan.

Namun, kalau puasa kenapa kita tidak berperilaku seperti itu? Apakah kita belum menyenangi puasa tersebut? Padahal kita melatihnya sejak kita belum akil baligh. Apa ada yang salah dengan diri kita? Mestinya kita merasa enjoy, baik saat puasa maupun menjelang berbuka puasa.

Siapa yang patut kita salahkan, setan ataukah hawa nafsu kita? Atau memang kita tidak punya hasrat dan kehendak yang kuat untuk menunaikan puasa. Puasa masih kita anggap sebagai kewajiban, atau mungkin lebih ekstrim, "ANCAMAN". Karena kalau tidak mengerjakan puasa, kita takut dicap nggak takut dosalah, atau paling tidak kita takut dicap "CEMEN".

Jika begitu terus dilanjutkan, maka puasa kita sampai usia kapanpuan akan terasa "menyakitkan". Dan seakan jam buka puasa telah melenyap di muka bumi.
Celetukanyambung...

Bakso Dari Arab

Celetukanopik :

Mungkin sebagian daripada Saudara akan terperangah mendengar istilah bakso Arab, dan muncul pertanyaan, "Masak di Arab ada bakso?" Memang di Arab, namanya bukan bakso, namun karena bentuknya mirip bakso makanan khas Indonesia, pantaslah disebut Bakso dari Arab atau cukup disebut Bakso Arab.

Apalagi dalam bahasa Inggris juga disebut Meatball Curry. Bukankah bakso juga disebut meatball?

Di sana, Bakso Arab ini dikenal dengan istilah Kofta Kari. Dan sebenarnya makanan ini sudah lama ada di Indonesia, dan disebut dengan nama Kari Kofta, tapi masakan ini tidak sepopuler makanan Timur-Tengah lainnya, seperti Nasi Kebuli.

Mau lihat gambarnya? Klik : Buka (di bawah ini)





Tertarik? Coba saja dan rasakan sensasinya! Cocok untuk buka maupun sahur.

Resep Bahan Kari Kofta :

* daging kambing cincang 350 gram
* bawang bombay 1 buah, cincang
* seledri 1 batang, cincang
* telur ayam 2 butir

Resep Bumbu Halus Kari Kofta :

* kunyit 2 cm, bakar
* ketumbar 1/2 sendok teh
* jinten 1/2 sendok teh
* cabai merah 3 buah
* merica butiran 1/2 sendok teh
* garam secukupnya

Resep Bahan Kuah Kari Kofta :

* bawang merah 5 butir
* cabai merah 3 buah
* jahe 2 cm
* bawang putih 2 siung
* serai 2 batang, ambil bagian putihnya
* ketumbar 1 sendok teh
* kunyit 1 cm, bakar
* jintan 1/2 sendok teh
* margarin 4 sendok makan
* santan 300 ml dari 1 butir kelapa
* tomat 2 buah, potong kasar
* air 200 ml
* garam secukupnya

Cara Membuat Kari Kofta :

1. Campur daging kambing cincang, bawang bombay, seledri, telur dan bumbu halus. Aduk rata.
2. Bentuk adonan bulat-bulat berdiameter 2 cm. Sisihkan.
3. Kuah : Haluskan bawang merah, cabai merah, jahe, bawang putih, serai, ketumbar, kunyit dan jintan. Panaskan margarin hingga leleh, tumis campuran bawang merah giling hingga harum.
4. Tuang air dan santan, didihkan.
5. Masukkan bola-bola daging, tomat dan garam. Aduk rata. Masak bola-bola daging di atas api kecil hingga matang.
6. Angkat dan sajikan.

Untuk 5 porsi

Mencoba-coba mempraktekkan resep masakan, juga salah satu upaya mencegah mengantuk.

Selamat mencoba! Ingat jangan sampai mengantuk, apalagi ketiduran saat memasak!

Sumber : inforesep Celetukanyambung...

Tiren Sungkan

Celetukanopik :

Ini bukan artikel tentang seorang artis sinetron. Ini adalah artikel tentang Ayam Tiren. Kalau belum tahu tentang Ayam Tiren, baca di http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_tiren

Baiklah kalau tidak mau kesana dan link-nya sulit dibuka, baca tulisannya di bawah ini :
Ayam tiren adalah jargon pers untuk daging ayam kadaluwarsa yang dijual di pasar atau dijual ke pengusaha rumah makan/warung. "Tiren" adalah singkatan dari "mati kemaren".

Daging ayam yang tidak dibekukan segera setelah dipotong akan segera menurun kualitasnya, yang ditandai dengan warna kulit yang memucat serta berbau tidak segar. Pedagang mengakali hal ini dengan memberikan pewarna kuning untuk mengelabui pembeli. Proses degradasi sering kali diakali dengan memberikan formalin untuk mengawetkan daging. Pemberian formalin pada produk pangan dilarang oleh POM.


Apakah para pedagang ini tidak berfikir bahwa tindakannya ini merugikan umat? Apakah mereka tidak malu (sungkan) kalau saat menjualnya sedang berpuasa?

Dan inilah salah satu contoh foto tentang Ayam Tiren, jika Anda belum pernah mengetahuinya :






Celetukanyambung...

Ramadhan 1430 H. Bulan Rebutan Pendet

Celetukanopik :

Ternyata puasa kita, tak mampu meredam emosi kemarahan nasionalisme bin patriotisme, terhadap tindakan Malaysia yang telah mengklaim Tari Pendet. Padahal puasa merupakan bulan training untuk belajar meredam (atau mengendalikan) sifat marah kita.

Memang dalam pemberitaan sudah 21 kali, Malaysia melakukan klaim hasil budaya Bangsa Indonesia. Sehingga bagi beberapa pihak menimbulkan kemangkelan tersendiri dan menyebutkan Malaysia dengan istilah Malingsia.

Menurut Rommy Fibri, Redaktur Eksekutif Liputan6.com, Kasus bermula dari iklan pariwisata Malaysia yang mempertontonkan Tari Pendet untuk menarik minat wisatawan. Iklan ini sebagai rangkaian dari promosi “Malaysia Truly Asia” yang disiarkan oleh 23 negara di seluruh dunia. Promosi itu ditayangkan di program Discovery Channel berjudul Enigmatic Malaysia (saat ini Discovery Channel telah mengirimkan surat permintaan ma'af pada Debudpar). Disinilah para penari asal Bali yang membawakan tarian Pendet muncul.

Belakangan, iklan tersebut menuai badai kritik. Malaysia dituding sedang mengangkangi tarian adat milik masyarakat Bali itu. Pembuluh darah melebar, degup jantung pun semakin cepat. Amarah mulai menyeruak.

Betapa tidak. Karena ternyata video tarian itu direkam bertahun-tahun sebelumnya lewat perusahaan Bali Record. Bahkan pengambilan gambar pun dilakukan di Bali. Dan seluruh dunia pun tahu, bahwa tarian Pendet, yang tadinya tarian sakral keagamaan, sudah disuguhkan sebagai tarian selamat datang sejak puluhan tahun silam. Bahkan pada 1962, Tari Pendet dipertontonkan secara kolosal oleh 800 penari dalam pembukaan Asian Games di Jakarta.

Masalah semakin sensitif ketika media massa memberitakan hal ini secara besar-besaran. Bahkan memberi judul yang bombastis, dengan menuding Malaysia telah mengklaim Tari Pendet. Bahkan di dunia maya, Tari Pendet sempat menempati urutan teratas topik terpanas yang sedang dibahas. Lantas pertanyaannya, benarkah Malaysia telah secara serius melakukan klaim terhadap aset budaya kita itu?

Hingga saat ini tak pernah terucap satu kata pun, baik dari pejabat Malaysia maupun pihak swasta yang menayangkan iklan pariwisata tersebut, bahwa mereka telah mengklaim Tari Pendet. Pihak Malaysia terkesan “melempar kesalahan” pada Discovery Channel yang telah mempublikasikan iklan tersebut tanpa persetujuan dari pemerintah Malaysia.

Sebenarnya masalah bisa saja selesai dengan penjelasan itu, dan janji bahwa iklan tersebut akan dicabut. Dan tampaknya memang iklan itu benar-benar dicabut. Namun kemarahan rakyat Indonesia atas penayangan Tari Pendet asal Pulau Dewata ini dapat dipahami. Karena sejak beberapa tahun lalu, Malaysia telah melakukan sejumlah tindakan yang kontroversial.

Ini bukan kali pertama Malaysia mengambil budaya Indonesia dan mengklaim sebagai budayanya. Apalagi Malaysia selalu mengelak tudingan telah mengambil budaya Indonesia. Seperti misalnya reog Ponorogo yang disebut di Malaysia sebagai sisingaan, dan tari barong disebut barongan. Itupun belum termasuk keris, angklung, batik, lagu "Rasa Sayange" yang berasal dari Ambon, dan lagu "Es Lilin" asli Sunda.

Padahal Malaysia sadar betul bahwa pada 10 November 2007 di Kuala Lumpur, ada kesepakatan antara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ri Jero Wacik dan menteri Malaysia Rais Yatim. Isinya, untuk masalah budaya yang masuk wilayah abu-abu, kedua pihak sepakat saling meminta izin apabila akan digunakan dalam iklan komersial.

Dan jika benar bahwa pemerintah Malaysia mengaku kurang serius melakukan pengawasan terhadap iklan ini, maka ada pelajaran berharga yang bisa dipetik. Pertama, agaknya Malaysia menganggap remeh soal “curi-mencuri” budaya seperti yang selama ini acapkali terjadi. Mesti dicermati, apakah itu terjadi karena memang Malaysia cuek, mentalitas yang arogan, atau karena perasaan serumpun dengan Indonesia. Sehingga korelasinya, Malaysia tak perlu minta izin lagi karena budaya yang ada pada mereka memiliki akar yang sama dengan Indonesia.

Kedua, fakta mengatakan bahwa seniman-seniman Malaysia kurang kreatif. Karena dari materi yang ditayangkan, agaknya mereka hanya mengambil bahan mentah. Tragisnya lagi, materi tersebut sudah berumur tahunan. Jangan-jangan, ini semacam pucuk gunung es bagi karya-karya budaya Malaysia lainnya.

Dan ketiga, pemerintah Indonesia patut memikirkan sedari sekarang, apa yang harus dilakukan untuk mengamankan aset-aset budaya tersebut. Karena jangan sampai pemerintah tergagap-gagap menghadapi ulah Malaysia, hanya karena terkendala faktor yuridis disebabkan tak pernah mendaftarkannya ke kantor Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) maupun lembaga Hak Paten. Untuk hal itu, baca ini!

Akhirnya, “pertempuran” telah berkobar. Para peselancar dunia maya, blogger, netter, dan sekawannya, saat ini sedang bertempur habis-habisan. Kasus Tari Pendet kembali menghangatkan suhu yang kemarin sempat mereda.

Dan bagi Anda yang belum pernah menonton Tari Pendet, klik "BUKA" di bawah ini (lihat sesudah buka, ya!). Atau juga dapat melalui link Google ini.





Celetukanyambung...

Potongan Script Dakwah Yang Perlu Diawasi?

Celetukanopik :

Beginikah potongan script dakwah yang perlu mendapat pengawasan dari pihak kepolisian (meskipun akhirnya polisi mengatakan, hal itu bukan domainnya)?

Saudara-saudara!
Di bulan puasa ini kita masih saja diteror oleh hawa nafsu. Sehingga indeks kebatilan yang selama ini eksis, bergerak merangkak turun perlahan dan tidak signifikan. Maka urgent sekali penguatan amaliyah semacam shodaqoh, tadarus Al Qu'ran dan sholat sunnah perlu ditingkatkan. Penguatan amaliyah itu dapat terlaksana jika kita dapat memerangi hawa nafsu dengan solusi bernama jihad. Oleh sebab itu perlakuan terhadap pemanjaan hawa nafsu di muka bumi harus dimusnahkan. Sebab tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Celetukanyambung...

Enaknya Mengantuk Di Bulan Ramadhan

Celetukanopik :

Hayo pada ngaku semua, siapa yang nggak "hobi" ngantuk di bulan Ramadhan?

Jangan malu-malu dong, apalagi bohong, karena bulan ini saatnya kita berlatih jujur, dari jujur kacang ijo sampai jujur merah-putih (puasa-puasa kok mikir makan, mulu, ya?).

Kalo ada yang nyeletuk, apa nggak boleh, tho? Apa ada yang ngelarang? Apa mengurangi kekhidmatan puasa?

Apakah karena tiupan syetan? Bukankah syetan terbelenggu di bulan Ramadhan? Walah kok tambah malah banyak tanya. Ya, sudah ini nih ada artikel, tentang ngantuk tersebut (dengan ekspresi penuh kesabaran dan kelembutan).

Kitab suci Al Quran memang sungguh lengkapnya sampai soal mengantuk saja dibahas didalamnya, khususnya pada Surat Al Anfaal ayat 11. yang berbunyi:

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu).

Ulasan tentang firman dia atas menurut Abu Jidan dan Roni Isroni adalah mengantuk itu merupakan salah satu anugerah atau kenikmatan dari Allah SWT untuk kita. Lalu Nikmat mana lagi yang akan kalian dustakan? Kata Allah dalam QS Ar Rahman. Tentu hal ini harus kita syukuri begitu banyak kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada kita termasuk nikmat mengantuk ini. Tapi apakah cara bersyukur kita adalah dengan melampiaskannya untuk selalu tidur melulu? Tentu saja tidak. Pernah terfikir kalau tidur melulu apa tidak sebaiknya mati sekalian? Tidur berkepanjangan tanpa harus bangun-bangun lagi... Nikmaat!!. Pasti pada tidak mau kecuali sudah siap dengan bekalnya.

Jadi bagaimana menyikapi anugrah ngantuk ini?
Mari kita lihat sama-sama apa yang terjadi di bulan Ramadhan. Ada beberapa pola yang berubah selama bulan ramadhan ini sebagai berikut:

1. Pola makan. Pola makan bepindah menjadi lebih kurang di malam hari pada saat berbuka dan pada saat sahur. Belum lagi pada saat berbuka yang terjadi adalah balas dendam segala dimakan sampai betul-betul kekenyangan. Apa akibat yang terjadi? Tentu saja mengantuk dan ingin tidur.

2. Pola tidur. Pola tidur berubah karena malam harus bangun untuk sahur minimal apalagi kalau ditambah Qiyamul Lail untuk menghidupkan malam. Maka jumlah jam tidur menjadi sedikit. Apa akibat yang terjadi? Tentu saja sama mengantuk dan ingin tidur.

Bagaimanapun dua pola tersebut pola yang memberikan Kenikmatan yang amat sangat baik pola makan maupun pola tidur. Dan biasanya yang berbau Kenikmatan ini adalah selalu terkait dengan apa yang namanya Hawa Nafsu. Maka pada akhirnya tentu saja menjadi terkait dan berhubungan dengan perjuangan kita melawan hawa Nafsu ini terutama di bulan Ramadhan ini sebagai bulan pelatihannya.

Meskipun di dalam sebuah penelitian, mengantuk dapat disebabkan oleh sebuah GEN NGANTUK, papar Profesor Katsushi Tokunaga dari Departemen Ilmu Genetika Universitas Tokyo. `Gen ngantuk` ini ditemukan di antara gen-gen CPT1B dan CHKB, yang keduanya berhubungan dengan kelainan tersebut. CPT1B mengatur enzim yang menyebabkan kantuk, sedangkan CHKB berhubungan di siklus tidur.

Kita harus dapat melawan kantuk ini? Lalu apa kiat untuk melawannya? Ini adalah tips-tipsnya dari Abu Jidan dan Roni Isroni :
1. Kita harus belajar mengendalikan makan. Lebih tertib dan teratur. Kalau di bulan Ramadhan pastikan pada saat berbuka bukan sebagai ajang balas dendam. Makanlah secukupnya pada saat berbuka. Bisa juga dilanjutkan makan setelah taraweh.
2. Sebaiknya tidak merubah pola tidur di bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Jika pola tidur terbaik adalah di bulan Ramadhan yaitu dengan mengurangi jumlah jam tidur dan banyak menghidupkan malam. Maka dibulan selain bulan Ramadhan seharusnya sama.
3. Menanamkan semangat yang tinggi, misalnya dengan selalu mengingat keutamaan-keutamaan Ramadhan terutama dalam menghidupkan malam-malamnya. Pahala yang berlipat ganda. Keridloan Allah dalam genggaman dll.

Sedangkan dari eramuslim, yaitu : berolahraga secara teratur, sering tersenyum, tidur miring ke sebelah kanan, berbekam (hijamah) dan mengatasi penyakit yang diderita, juga dengan berwudhu, serta lakukan suatu aktivitas.

Semoga di akhir Ramadhan Jangan sampai hasilnya malah jadi ahli tidur alias TUTI (Tukang Tidur)..Naudzubillah... akan tetapi target Taqwallah yang bisa tercapai. Dalam QS 51 : 15-18, Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).

Sesudah penjelasan di atas, sekarang cobalah klik video berikut ini :



Yang Boleh Dilakukan Oleh Orang Yang Puasa

Celetukanopik :

Ini ada sebuah artikel tentang perbuatan yang boleh dilakukan sewaktu berpuasa, yang diterbitkan oleh www.almanhaj.or.id dan banyak blog maupun situs yang telah mengutipnya :

Senin, 18 Oktober 2004 12:54:43 WIB

YANG BOLEH DILAKUKAN OLEH ORANG YANG PUASA
Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid


Seorang hamba yang taat serta paham Al-Qur'an dan Sunnah tidak akan ragu bahwa Allah menginginkan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya dan tidak menginginkan kesulitan. Allah dan Rasul-Nya telah membolehkan beberapa hal bagi orang yang puasa, dan tidak menganggapnya suatu kesalahan jika mengamalkannya. Inilah perbuatan-perbuatan tersebut beserta dalil-dalilnya.

[1]. Memasuki Waktu Subuh Dalam Keadaan Junub

Di antara perbuatan Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah masuk fajar dalam keadaan junub karena jima' dengan isterinya, beliau mandi setelah fajar kemudian shalat.

Dari Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu 'anhuma.

"Artinya : Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' dengan isterinya, kemudian ia mandi dan berpuasa" [Hadits Riwayat Bukhari 4/123, Muslim 1109]

[2]. Bersiwak

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali wudlu" [Hadits Riwayat Bukhari 2/311, Muslim 252 semisalnya].

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengkhususkan bersiwak untuk orang yang puasa ataupun yang lainnya, hal ini sebagai dalil bahwa bersiwak itu diperuntukkan bagi orang yang puasa dan selainnya ketika wudlu dan shalat. [Inilah pendapat Bukhari Rahimahullah, demikian pula Ibnu Khuzaimah dan selain keduanya. Lihat Fathul Bari 4/158, Shahih Ibnu Khuzaimah 3/247, Syarhus Sunnah 6/298]

Demikian pula hal ini umum di seluruh waktu sebelum zawal (tergelincir matahari) atau setelahnya. Wallahu 'alam.

[3]. Berkumur Dan Istinsyaq

Karena beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung) dalam keadan puasa, tetapi melarang orang yang berpuasa berlebihan ketika beristinsyaq.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : ... Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali dalam keadaan puasa" [1]

[4]. Bercengkrama Dan Mencium Isteri

Aisyah Radhiyallahu 'anha pernah berkata.

"Artinya : Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mencium dalam keadaan berpuasa dan bercengkrama dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling bisa menahan diri" [Hadits Riwayat Bukhari 4/131, Muslim 1106]

"Kami pernah berada di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, datanglah seorang pemuda seraya berkata, "Ya Rasulullah, bolehkah aku mencium dalam keadaan puasa ?" Beliau menjawab, "Tidak". Datang pula seorang yang sudah tua dan dia berkata : "Ya Rasulullah, bolehkah aku mencium dalam keadaan puasa ?". Beliau menjawb : "Ya" sebagian kami memandang kepada teman-temannya, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya orang tua itu (lebih bisa) menahan dirinya".[2]

[5]. Mengeluarkan Darah dan Suntikan Yang Tidak Mengandung Makanan[3]
Hal ini bukan termasuk pembatal puasa, lihat pada pembahasan halaman 50.

[6]. Berbekam

Dahulu berbekam merupakan salah satu pembatal puasa, namun kemudian dihapus dan telah ada hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau berbekam ketika puasa. Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma.

"Artinya : Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam, padahal beliau sedang berpuasa" [Hadits Riwayat Bukhari 4/155-Fath, Lihat Nasikhul Hadits wa Mansukhuhu 334-338 karya Ibnu Syahin]

[7]. Mencicipi Makanan

Hal ini dibatasi, yaitu selama tidak sampai di tenggorokan berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma.

"Artinya : Tidak mengapa mencicipi sayur atau sesuatu yang lain dalam keadaan puasa, selama tidak sampai ke tenggorokan" [Hadits Riwayat Bukhari secara mu'allaq 4/154-Fath, dimaushulkan Ibnu Abi Syaibah 3/47, Baihaqi 4/261 dari dua jalannya, hadits ini Hasan. Lihat Taghliqut Ta'liq 3/151-152]

[8]. Bercelak, Memakai Tetes Mata Dan Lainnya Yang Masuk Ke Mata

Benda-benda ini tidak membatalkan puasa, baik rasanya yang dirasakan di tenggorokan atau tidak. Inilah yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam risalahnya yang bermanfaat dengan judul Haqiqatus Shiyam serta murid beliau yaitu Ibnul Qayim dalam kitabnya Zadul Ma'ad, Imam bukhari berkata dalam shahhihnya[4] : "Anas bin Malik, Hasan Al-Bashri dan Ibrahim An-Nakha'i memandang, tidak mengapa bagi yang berpuasa".

[9]. Mengguyurkan Air Ke Atas Kepala Dan Mandi

Bukhari menyatakan dalam kitab Shahihnya[5] Bab : Mandinya Orang Yang Puasa, Umar membasahi [6] bajunya kemudian dia memakainya ketika dalam keadaan puasa. As-Sya'bi masuk kamar mandi dalam keadaan puasa. Al-Hasan berkata : "Tidak mengapa berkumur-kumur dan memakai air dingin dalam keadaan puasa".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengguyurkan air ke kepalanya dalam keadaan puasa karena haus atau kepanasan. [7]


[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
_________
Foote Note.
[1]. Hadits Riwayat Tirmidzi 3/146, Abu Daud 2/308, Ahmad 4/32, Ibnu Abi Syaibah 3/101, Ibnu Majah 407, An-Nasaai no. 87 dari Laqith bin Shabrah, sanadnya SHAHIH.
[2]. Hadits Riwayat Ahmad 2/185,221 dari jalan Ibnu Lahi'ah dari yazid bin Abu Hubaib dari Qaushar At-Tufibi darinya. Sanadnya dhaif karena dhaifnya Ibnu Lahi'ah, tetapi punya syahid (pendukung) dalam riwayat Thabrani dalam Al-Kabir 11040 dari jalan Habib bin Abi Tsabit dari Mujahid dari Ibnu Abbas, Habib seorang mudallis dan telah 'an-'anah, dengan syahid ini haditsnya menjadi hasan, lihat Faqih AL-Mutafaqih 192-193 karena padanya terdapat hadits dari jalan-jalan yang lain.
[3]. Lihat Risalatani Mujizatani fiz Zakati washiyami hal.23 Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah.
[4]. (4/153-Fath) hubunan dengan Mukhtashar Shahih Bukhari 451 karya Syaikh kami Al-Albani Rahimahullah, dan Taghliqut Ta'liq 3/151-152.
[5]. Lihat maraji' di atas
[6]. Membasahi dengan air untuk mendinginkan badannya karena haus ketika puasa.
[7]. Hadits Riwayat Abu Daud 2365, Ahmad 5/376,380,408,430 sanadnya shahih

Celetukanyambung...

pertamaX sungguh TERLALU

Celetukanopik :

Benar apa yang dikatakan poster di atas! Meskipun puasa ramadhan adalah puasa yang rutin dilakukan setiap tahun. Namun tiap tahun di awal pertama puasa, "selalu" saja ada gangguan yang menghalangi. Dan benar saja, kita "selalu" terengah-engah untuk menghadapi gangguan tersebut. Padahal hal itu sebuah bentuk kealamian karena perubahan jadual makan dan perilaku semata yang tiba-tiba alias mendadak alias mak-bedunduk.

Memang sesuatu yang pertama bikin kita jadi terlalu. Terlalu capek, terlalu haus, terlalu lapar dan terlalu lainnya. Pokoknya sungguh terlalu!

Apalagi kalau kita baru saja mau bertobat (lihat gambar di bawah ini)!



Sumber gambar : kaskus dan mig33indo Celetukanyambung...

Pilih Ahlan Wasahlan Atau Marhaban Ya Ramadhan?

Celetukanopik :

Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti “keluarga”, sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah. Juga berarti “dataran rendah” karena mudah dilalui, tidak seperti “jalan mendaki”. Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, “(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah.”

Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti “luas” atau “lapang”, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan “marhaban”, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.”

Meskipun keduanya berarti “selamat datang” tetapi penggunaannya berbeda. Ada yang berpendapat bahwasanya ungkapan ”Ahlan wa Sahlan” biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan suatu atau orang, sedangkan ungkapan ”Marhaban” digunakan untuk menyambut kedatangan sesuatu yang besar atau agung, seperti bulan Ramadhan. Sesuatu yang besar atau agung di sini ukurannya lebih bersifat teologis, sehingga dalam literatur bahasa Arab seorang pejabat negara, baik itu raja ataupun presiden sekalipun tetap menggunakan ungkapan ”Ahlan wa Sahlan” bukan ”Marhaban”. Ungkapan ”Marhaban” hanya digunakan pada bulan Ramadhan saja tidak pada bulan-bulan lain, seperti Rajab, Sya’ban, Syawal ataupun Dzulhijjah. Dalam beberapa literatur sejarah Islam, penggunaan kata ”Marhaban” juga digunakan oleh kaum Anshar yang menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. di kota Madinah pada waktu hijrah dari kota Makkah.

Pendapat lainnya adalah "Ahlan Wasahlan" merupakan isyarat bahwa yang menyambut tamu akan memperlakukan tamunya seperti keluarga dan akan mempermudah semua tujuan tamunya. Sedangkan "Marhaban" ucapan selamat datang kepada tamu yang terkesan tidak seakrab yang pertama.

Terlepas dari pilihan Saudara dalam menentukan ucapan selamat datang pada datangnya Ramadhan. Layaklah diingat bahwa bulan Ramadhan mempunyai banyak keutamaan. Keutamaan bulan Ramadhan antara lain, sebagai bulan ampunan sebagaimana terdapat dalam hadits berikut: ”Shalat lima waktu, antara Jum’at dengan Jum’at yang lain, antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan diantaranya apabila menjauhi dosa besar.” (HR. Muslim). Juga berkaitan dengan Lailatul Qodar adalah sebagaimana hadits berikut: ”Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati, Allah telah mewajibkan kepadamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syaitan-syaitan dibelenggu, pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak dapat memperoleh kebajikan apapun.” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Baihaqi).

Dan kiranya kita sebagai umat Islam marilah kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan riang gembira, kita wujudkan kegembiraan itu dengan memperbanyak amal kebaikan untuk kesalehan pribadi maupun kesalehan sosial. Semoga kita mendapatkan anugerah rahmat, berkah, dan maghfirah-Nya.

Amin Ya Robbal Alamin.

Sumber :
1. Wisu Suntoyo
2. Waspada Online
3. Depsos



Celetukanyambung...

Hore Bentar Lagi Puasa!

Celetukanopik :

Barangsiapa yang bergembira dengan datangnya bulan ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka. (H.R. al-Nasa’i).

Apakah dengan modal gembira (apalagi di mulut kita saja), dapat menyelamatkan diri dari "sentuhan" api neraka? Tentu tidak sesederhana itu bukan? Kegembiraan di sini artinya keinginan diri untuk melakukan pembenahan segala tingkah laku menuju kepada hal yang lebih baik.

Karena menurut Ziaulhaq, term "kutiba" pada Q.S. al-Baqarah: 183,


merupakan perintah kewajiban yang tidak dapat ditawar. Secara teknis tentu pemilihan kata itu memiliki implikasi tersendiri bahwa pelaksanaan puasa memiliki tujuan tersendiri bagi manusia khususnya dalam pembentukan karakter diri, baik pribadi maupun dalam interaksi sosial, dan harus diakui bahwa semua ibadah merupakan training untuk mencapai seperangkat tujuan. Begitu pula puasa memiliki target untuk mencapai ketakwaan sejati yang tumbuh dalam diri tidak adanya pemisahan antara ketakwaan kepada Tuhan dengan kesalehan sosial sebagaimana yang diajarkan dalam berpuasa harus terbangun senergik dalam diri. Ketakwaan ini memiliki peran penting dalam membangun kehidupan disebabkan kita sering terjebak dalam perangkat dominasi di antara keduanya menjadikan diri kita ‘pincang’ berakibat lahirlah sikap mendua dalam menginternalisasikannya dalam bentuk kepatuhan akan perintah Tuhan.

Untuk itulah diperlukan beberapa persiapan. Dan ada tiga hal yang perlu dipersiapkan, menurut barifbrave, yaitu :

Pertama: persiapan ilmu. Walaupun puasa Ramadhan sudah kita jalani setiap tahun, kita perlu mengkaji kembali hukum-hukum, ketentuan puasa dan semua amal yang terkait. Kajian kembali terhadap semuanya itu bisa saja mendatangkan pemahaman yang lebih dalam dan lebih kuat, sehingga kita bisa menjalankan puasa dan amal-amal Ramadhan itu secara lebih mantap. Lebih dari itu, pengkajian kembali itu akan menciptakan kesadaran baru atau memperbarui kesadaran untuk melaksanakan puasa. Dengan begitu, puasa Ramadhan dan seluruh amal yang ada di dalamnya tidak akan dijalani sekadar ritual rutin tahunan, karena hakikat puasa adalah penghambaan dan pengorbanan untuk Allah. Dengan bekal ilmu itu, kita akan lebih berhati-hati menjalani puasa dan semua amal lain, disertai kesadaran sedang menjalankan ibadah kepada Allah. Dengan begitu kita akan senantiasa merasa berhubungan dengan Allah SWT.

Kedua: persiapan aspek ruhiah dan upaya “memperbarui” keimanan. Ini perlu agar kita memasuki bulan Ramadhan betul-betul dengan sepenuh keimanan dan kesadaran melaksanakan perintah Allah; penuh dengan kesungguhan untuk menggapai keridhaan-Nya serta berharap betul untuk mendapatkan ampunan-Nya. Sebab, keberhasilan proses selama Ramadhan itu memang bergantung pada landasan iman dan niat semata-mata untuk mencari ridha Allah. Allah sendiri menyerukan kewajiban berpuasa itu kepada orang-orang yang beriman (QS al-Baqarah [2]: 183). Artinya, hanya mereka yang menjalani puasa dengan landasan iman —juga yang selama berpuasa Ramadhan dan melaksanakan amal-amal di dalamnya diliputi oleh suasana keimanan saja— yang akan berhasil meraih output sebagai insan takwa. Hal itu juga ditegaskan dalam hadis Rasul di atas.

Ketiga: perencanaan proses. Kita perlu menyiapkan program Ramadhan dan apa saja yang akan kita kerjakan selama bulan Ramadhan. Dengan begitu, tidak ada kesempatan yang terabaikan dan Ramadhan bisa kita jalani secara maksimal. Bagus kiranya dibuat rencana, jadwal dan programnya; juga tolok ukur dan pengawasan atas capaiannya serta solusi-solusi alternatifnya. Dengan begitu amal ibadah dan peningkatannya akan lebih disiplin. Sebab, sekecil apapun suatu aktivitas —apalagi amal besar— jika dijalankan secara langgeng dan disiplin, hasilnya tentu akan luar biasa. Dalam bahasa hadis, amal yang kontinu (terus-menerus), sekalipun kecil, adalah amal yang terbaik dan dicintai Allah.

Dengan ketiga persiapan matang tadi kita dapat merasakan apa yang diulas oleh barifbrave, tentang keistimewaan Ramadhan yang telah disampaikan oleh Rasulullah, dibandingkan bulan-bulan lainnya, yaitu:

1. Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)

Azhim adalah nama dan sifat Allah Ta’ala. Namun juga digunakan untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi tentulah memiliki nilai yang jauh lebih besar dan sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa. Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Firman Allah, “Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal quluub, barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa.”

Diagungkan Allah karena pada bulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha Pemurah Penyayang menetapkan dan mensucikan bulan ini kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang, dan kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Syahrul Mubarak

Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi detik di Bulan Suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya
dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya.

Keberkahan Ramadhan oleh Nabi kita secara garis besar dibagi 3, yaitu 10 malam periode pertama penuh rahmat Allah, 10 berikutnya diisi dengan ampunan (maghfirah), sedangkan di 10 malam terakhir merupakan pembebas manusia dari api neraka. Keberkahan yang Allah berikan ini akan optimal jika kita mengelola waktu pendekatan diri kepada Allah sebagaimana arahan Rasulullah saw.

3. Syahru Nuzulil Qur’an

Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Simaklah firman Allah dalam rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan
(pembeda).” (Al-Baqarah: 185)

Ayat di atas menjelaskan bahwa target utama amaliyah Ramadhan membentuk insan takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai manhajul hayat (pedoman hidup). Dapat dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat dipisahkan dengan Al-Qur’an. Rasulullah saw. mendapatkan wahyu pertama pada bulan Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril datang sampai dua kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah saw. terhadap Al-Qur’an. Bagi ummat Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur’an kembali nuzul ke dalam jiwa mereka manakala mengikuti program Ramadhan dengan benar.

4. Syahrus Shiyam

Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).

5. Syahrul Qiyam

Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur’an dengan benar di dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa terbiasa mengamalkan qiyamullail.

6. Syahrus Sabr (bulan sabar)

Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.

Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.

7. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)

Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.

Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.

8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min

Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah karena segala kemudahan dibuka oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah diperoleh di bulan mulia ini.

Lantas amaliah apa saja yang harus diperbuat berkaitan dengan hal di atas? Menurut H.M. Nasir, Lc., MA berdasarkan anjuran Rasulullah dan merupakan hal yang utama adalah :

Pertama: Bersedekah
Rasul SAW bersabda sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Turmuzi). Sama ada sedekah wajib atau sedekah sunat. Sedekah wajib adalah Zakat. Alangkah baiknya bila kita mengeluarkan zakat pada bulan Ramadhan, seolah kita berzakat 70 kali sebagai ganjarannya. Dan sedekah sunat yang diberikan seolah pahalanya seperti mengeluarkan zakat. Di dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Turmuzi bahwa Nabi SAW bersabda: "Siapa-siapa yang memberikan makan untuk buka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahalanhya sedikitpun. Dan Rasul SAW meningkatkan sedekahnya di bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain." (HR. Bukhari).

Kedua: Qiamul Lail
Rasul SAW bersabda: "Siapa-siapa yang berdiri (melaksanakan) shalat pada malam-malam Ramadhan karena keimanan dan ikhlas Allah mengampunkan dosanya yang terdahulu (Muttafakun ‘Alaihi).
Shalat pada malam-malam Ramadhan sangat dianjurkan dalam Terminologi Hadits disebut Qiamul Laili boleh jadi shalat tersebut dinamakan Tarawih, Witir, shalat Hajat, Sunat Taubat, Tahajud dan lain-lain. Semuanya itu bila dikerjakan pada malam hari disebut "Qiamul Laili" sama ada dikerjakan pada malam Ramadhan atau di luar Ramadhan. Namun Ramadhan mempunyai ciri khas dari bulan-bulan lain, yaitu adanya shalat tarawih, bukan hanya sekadar perbedaan nama tapi juga perbedaan jumlah rakaat dan bila dipertajam masalah jumlah rakaatnya akan menimbulkan khilaf dan perbedaan yang luar biasa.

Ketiga: Tilawah Al-Qur'an (Membaca Al-Qur'an)
Karena Rasul SAW memperbanyak bacaan pada bulan Ramadhan dan beliau bertadarrus bersama pada bulan Ramadhan. (HR. Bukhari).

Keempat: Beri'tikaf
Yaitu aksi diam di Masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada malam sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan dan Rasul SAW bersabda: "Masjid adalah rumah orang yang bertaqwa, Allah menjaga orang yang menjadikan Masjid sebagai rumahnya, menjaga jiwanya, mengasihaninya dan memudahkan untuk melewati "Shirat" jalan menuju Surga. Tidak ada tempat yang paling aman di muka bumi ini selain daripada masjid minimal terbebas dari segala bentuk sengketa dan gugatan, dan tidak ada beban hutang. Oleh sebab itu bagi orang yang ingin mendapat ketenangan dalam hidup ini, sisakan sebagian waktunya untuk aktif diam di Masjid dengan niat beri'tikaf.

Kelima: Berumrah
Umrah adalah ziarah ke Baitullah (Ka'bah) untuk melaksanakan Thawaf dan Sai, dan diakhiri dengan Tahallul (menggunting atau mencukur rambut) mengerjakan umrah pada bulan Ramadhan tidak sama dengan umrah di luar Ramadhan. Rasul SAW bersabda: "Umrah pada bulan Ramadhan setara pahalanya dengan mengerjakan haji bersama saya." (Muttafakun ‘Alaihi). Setiap orang berkeinginan untuk duduk atau bertemu dengan Rasul apalagi duduk bersama dalam melaksanakan ibadah bersama beliau. Rasul SAW memberikan peluang untuk itu kepada ummatnya, yaitu dengan melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan. Akhir-akhir ini kita melihat kesadaran ummat Islam untuk menggunakan sebahagian hartanya untuk beribadah umrah semakin meningkat bukan saja untuk pribadinya tetapi untuk orang banyak dan tradisi ini perlu dipertahankan asal dibarengi dengan niat yang ikhlas.

Akhir kata kita sebagai umat Islam layak bergembira atas datangnya bulan suci Ramadhan. Tentu saja kegembiraan ini tidak di mulut saja namun juga di hati, yang kemudian diterjemahkan kepada sikap dan perilaku keseharian, sebagaimana yang telah dinasehatkan dan dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya.
Celetukanyambung...

Apa yang salah di bulan Agustus ini?

Celetukanopik :

Untuk bisa mengungkapkan kebenaran, tentunya harus bisa menguakkan hal yang salah terlebih dahulu. Dan hal apakah yang dianggap salah di bulan Agustus 2009 ini, yang patut untuk dikaji dan diperbaiki? Sehingga kebenaran dapat diwujudkan dan bukan menjadi barang yang utopis (serba sulit untuk didapatkan).

Berikut ini adalah pemberitaan yang layak dikaji tingkat kesalahannya :

1. Indonesia Raya
Tahun ini lagu Indonesia Raya rupanya mengalami nasib sial. Yang pertama lupa dinyanyikan sebelum pidato kenegaraan tanggal 14 Agustus 2009 saat menyambut HUT RI ke-64 di Gedung DPR di Jakarta. Sebagai warga negara yang baik, tak eloklah rasanya jika sampai terlupa akan lagu Indonesia Raya. Apalagi kalau beliau seorang pejabat selevel Ketua DPR RI (beserta Sekjennya), meskipun lupa adalah "perangkat" dari manusia. Namun mestinya argumen lupa, tak perlu santer diwacanakan. Dan harus ngotot terlebih dahulu sebelum akhirnya meminta ma'af atas kelupaannya tersebut.
Yang kedua, reff terakhir yang semestinya dinyanyikan 2 kali, sampai diulang 10 kali, gara-gara penaikan bendera Merah-Putih bergerak sangat pelan. Kejadian ini berlangsung di Blora, Jawa Tengah. Harusnya petugas yang kebagian membawa sangsaka mendapat "bimbingan mental" yang hebat sebelum melakukan "aksinya" mengibarkan Sang Dwiwarna, agar tidak lemot dan grogi.

2. Koalisi Tambun
Hari ini para elite Partai Demokrat menyambangi kediaman Megawati Soekarnoputri. Meskipun dikatakan tidak ada pembicaraan tentang bagi-bagi kursi di kabinet. Namun isu santer sebelumnya adalah PDI-P mendapat jatah kursi Ketua MPR RI, dan namun nampaknya hal itu segera terwujud. Juga jatah 4 menteri di kabinet. Padahal sebelum ini, Golkar pun digoyang isu segera merapat ke barisan Demokrat dan juga mendapat jatah menteri di kabinet baru.
Lantas bagaimana nasib demokrasi kita jika para konstestan capres/cawapres beserta partai pendukungnya yang kalah dalam pemilu membentuk koalisi superjumbo dengan sang pemenang? Akankah pemerintah otoriter akan kembali berkuasa?

3. Prita Mulyasari
Prita yang didakwa mencemarkan dokter di RS Omni Internasional disidang kembali. Padahal sebelumnya sudah dibebaskan pihak hakim Pengadilan Negeri tangerang. Persidangan ini karena jaksa justru kemudian mengajukan perlawanan (verzet) atas putusan hakim di pengadilan negeri dan dikabulkan oleh Pengadilan Tinggi Banten.
Dengan dakwaan yang sama pula. Prita dituduh telah melanggar pasal 45 ayat 1 jo pasal 27 ayat 3 UU No 11/ 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya, hukuman 6 tahun penjara dan atau denda Rp 1 miliar.
Ada maksud apa jaksa begitu bersikeras dengan kasus ini, padahal ada tiga peraturan yang akan "diperkosa", menurut pengacara Prita, yaitu :
a. Kebebasan berpendapat
b. Perlindungan konsumen
c. Kedokteran

4. Putri Indonesia dan Miss Universe
Putri Indonesia 2008, Zivanna Letisha Siregar, tampil dengan swimsuit two pieces di kontes Miss Universe 2009 di Kepulauan Bahama (biasanya wakil dari Indonesia memakai one piece). Dan berpose "menggoda" saat sesi pemotretan dan di panggung.
Apakah bangsa Indonesia yang direpresentasikan oleh Zizi, panggilan akrab Zivanna tersebut sudah kehilangan urat malunya? Kalau memang iya, mengapa harus ada produk peraturan tentang anti-pornografi dan pornoaksi?

Bagaimana menurut Anda?
Celetukanyambung...

LANJUTGAN!! Membangun Indonesia

Celetukanopik :

Selamat atas ditetapkannya Pak SBY dan Pak Budiono sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Semoga dapat





pembangunan yang telah dirintis dan diukir selama ini.
Pembangunan yang pro-rakyat, harus terus





Jangan dahulukan kepentingan membangun proyek yang bersifat menguntungkan pribadi dan partai.





Pembangunan yang merata di seluruh republik ini.
Karena Republik ini, bukan milik Jakarta saja.





Memfasilitasi segala potensi yang ada di setiap lini.
Sehingga pembangunan segera terasai di seluruh pelosok negeri.





Membangun tanpa menunggu esok hari, kerjakan sekarang juga.
Agar rakyat segera dapat "makan kenyang" dan bisa membiayai hidup tanpa harus CASH-BOND dan utang tetangga kanan-kiri!

Sumber gambar : kaskus

Celetukanyambung...

Kapan kita bisa "mencontek" kemakmuran negara lain?

Celetukanopik :

Inilah "Contekan" Canggih SBY di Pidato Kenegaraan "Terakhir"
Jumat, 14 Agustus 2009 | 10:39 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyambut Kemerdekaan RI ke-64 di Rapat Paripurna DPR, Jumat (14/8), merupakan pidato terakhir sebelum ia mengakhiri masa pemerintahan 2004-2009 yang dipimpinnya.

Lima tahun ke depan, SBY yang memenangi pilpres bersama Boediono masih akan melakukan hal yang sama. Jika diperhatikan, ada sesuatu yang berbeda saat SBY menyampaikan pidatonya pagi ini.

Tak ada secarik kertas pun di tangannya, seperti sebelumnya kala ia berbicara. Tanpa contekan, tetapi rangkaian kata-kata itu terlontar begitu rapi dan sistematis. Pandangan SBY pun dapat ditebarkan kepada seluruh anggota dewan, perwakilan negara sahabat, dan para menteri yang ada di dalam ruangan. Apa rahasianya?

Dihapal? Tidak, bukan itu. Ternyata, ada "contekan" canggih yang baru digunakan pada pidato kenegaraan kali ini. Melalui layar televisi, mungkin tak terlihat. Hal yang tampak, SBY hanya menggerakkan kepala ke kanan dan kiri, menatap hadirin yang memenuhi ruangan sidang berukuran jumbo itu.

"Contekan" canggih SBY, menurut keterangan salah seorang anggota Paspampres, dua buah layar bening yang berada di kanan dan kiri di depan podiumnya. Petugas paspampres yang enggan menyebutkan nama itu menunjukkan kepada Kompas.com, dua buah layar berukuran laptop 10 inci yang masing-masing ditopang dengan sebuah tiang seperti yang biasa dipakai untuk mikrofon.

Layar tersebut transparan sehingga siapa pun tak menyangka bahwa layar-layar itulah yang menyajikan rangkaian kata-kata dari naskah pidato setebal 40 halaman. "Memang baru, kayanya baru kali ini dipakai," kata petugas Paspampres yang bertugas di balkon wartawan.

Layar itu tak disediakan oleh protokoler DPR. Salah satu staf protokoler DPR mengatakan, perangkat itu disediakan Sekretariat Negara. Jika tak salah ingat, perangkat canggih itu pula yang digunakan pemimpin negara maju, seperti Presiden AS Barrack Obama, saat menyampaikan pidatonya. Tanpa terlihat mencontek, pidato disampaikan dengan lancar.

Sumber : Kompas

Kapan kita bisa "mencontek" kemakmuran negara lain?
Bukan sekedar mencontek pidato saja!
Celetukanyambung...

Panjat Pinang Simbol Kesejahteraan Yang Sulit Digapai

Celetukanopik :

Bos!
Kapan kami dapat kesejahteraan?

Di atas panggung, kau teriak keras, bahwa kami akan dibela mati-matian.
Dan kaujanjikan "angin surga".

Tapi mana buktinya?
Dari merdeka sampai kini, kauterus menginjak-injak martabat kami.



Tak kaudengarkan keluh kesah dan jeritan kami.
Kau seakan menutup mata.





Melihat kepuyengan kami mencari hidup dalam sehari!

Dimana nuranimu?

Sumber gambar : www.indonesiaindonesia.com Celetukanyambung...

Aji Narantaka (bag. 4)

Celetukanopik :

Akhirnya Eyang Resi Seto menginstall Aji Narantaka (ada yang menyebut Aji Kumbala Geni) di kepala Gathotkaca. Narantaka berasal dari kata Nara artinya orang dan Antaka yang artinya pingsan. Meskipun begitu, pada kenyatannya siapapun yang terkena ajian ini tidak saja menjadi pingsan, namun bisa remuk redam sampai hancur lebur.

Ajian ini bagi kaum instan-rasionalisme yang suka ilmu kesentikan, tentu sangat disukai, karena tanpa ada ritual bakar kemenyan, puasa, mandi kembang, maupun japa mantra. Jadi cukup dengan kekuatan pikiran kaya' para The Master aji tersebut menjadi aktif.

Setelah diberi ajian ini, Gathotkaca dan rombongan berpamitan meninggalkan pertapaan. Namun baru beberapa meter. Pager-nya Gathotkaca berbunyi, dan terlihat pesan dari Antareja, kakangnya Gathotkaca, yang menjadi komandan intelijen DenBagus 88. Pesannya tersebut adalah di bawah Pertapaan Cemara Sewu, Buto Cakil Yang Top bersama gerombolan teroris Jama'ah Wayangiyah bersembunyi. Kebetulan nih, pikir Gathotkaca. Dan Gathtokaca pun menyuruh sopir untuk ngebut. Agar Gathotkaca dapat segera bertemu dengan teman-temannya, para ksatria yang tergabung dalam pasukan DenBagus 88.

Sesampainya di sana Gathotkaca segera menemui Antareja dan bersalin dengan pakaian berrompi. Dan menenteng peralatan tempur canggih.



Dan bersama teman-temannya tadi, Gathotkaca melakukan pengepungan dan memberikan peringatan. Namun peringatan ini rupanya tidak digubris oleh gerombolan teroris itu. Sehingga aksi tembak-menembak pun terjadi, sampai 18 jam. Usai tembak-menembak, terlihat para teroris sudah tergeletak tak bernyawa di rumah persembunyiannya. Sedangkan dari pihak DenBagus 88 tidak ada satu pun yang terluka.

Dengan hati yang riang, berangkatlah rombongan DenBagus 88 yang dipimpin Gathotkaca ke ibukota Amarta, membawa jenazah para teroris untuk diotopsi. Tiba di ibukota kerajaan, segera bergegas ke markas DenBagus 88 di BrigWay (Brigade Wayang), sedangkan jenazah-jenazah tersebut dikirim ke RSCW (Rumah Sakit Chusus Wayang). Di sana Gathotkaca menerima laporan bahwa, para teroris yang kebagian jatah ngebom istana raja, dapat dilumpuhkan dengan barang bukti 600 kg bahan peledak.



Mendengar laporan ini, bertambah berbunga-bunga hati Gathotkaca. Bangga prestasinya betapa moncer, sebab telah sukses membunuh gembong teroris yang terkenal sejagad wayang, Buto Cakil Yang Top beserta kaki-tangannya. Sambil menepuk-nepuk dadanya dan tertawa lebar, Gathtotkaca mematut dirinya di depan cermin, dan merasa ia adalah orang yang paling hebat. Belum selesai derai tawanya, ada bunyi ketukan keras 3x di pintu, dengan suara tinggi, dia berkata, "Siapa itu? Ganggu kesenangan orang aja". "Ma'af komandan, saya mau lapor", kata seorang prajurit dengan suara penuh ketakutan.
Setelah Gathtokaca membukakan pintu, masuklah prajurit tersebut dan membawa map yang berisi data tentang hasil otopsi Buto Cakil Yang Top.

Betapa kecewanya Gathotkaca, karena yang berhasil dibunuh itu bukan Buto Cakil Yang Top. Dia sudah berangan-angan dengan keberhasilannya ini, sang raja akan menaikkan pangkat dan tunjangannya.

Dan kecewanya menjadi-jadi setelah tahu bahwa yang terbunuh itu adalah si Dursala, wayang yang pernah membuatnya terluka parah. Padahal sebenarnya dia ingin sekali menjajal kesaktian Aji Narantaka yang sudah diberikan oleh Eyang Resi Seto itu.

Tamat.

Dikutip secara bebas dari : Majalah Jayabaya No. 50 Minggu III Agustus 2009, pada rubrik Wayang Gombal dengan Lakon Aji Narantaka oleh Ki Guna Watoncarita.
Celetukanyambung...

Aji Narantaka (bag. 3)

Celetukanopik :

Punakawan dan Gathotkaca kaget setelah memasuki mobilnya Ponari, kaget ndak nyangka. Mobilnya Ponari yang kaya' gitu ternyata dilengkapi berbagai fasilitas elektronik, macam televisi, kulkas, laptop dan lain sebagainya. Bahkan mobil itu dilengkapi dengan peralatan tempur. Gile bener tuh mobil, saingan dong dengan mobilnya Raja Amarta. Malah kata sopirnya, mobil itu persis seperti mobil transformer, yang bisa berubah wujud menjadi robot.


Mendengar ini, Gareng yang gaptek hanya bisa melongo aja.

Namun dasar Bagong yang hobi browsing (juga blogging), langsung buka tuh laptop, tanpa ba-bi-bu. Dan cuek bebek denger penjelasan sopir itu. Maklum Bagong yang pernah kesengsem sama Marshanda, langsung cari-cari warta tentang keadaan terkini Marshanda.


Ia ragu masak wong seayu Marshanda make narkoba, jelas ndaklah!


Pasalnya dia tahu "jeroan" alias luar-dalem kepribadiannya, karena sewaktu dulu pernah jadian ama yayang Marshanda dan ngaku bernama Bagong Wong.

Lagi asyik-asyik ngebaca gosip, Petruk nyenggol Bagong untuk cari berita polkam terbaru. Jangan cuman ngurusin cewek melulu, ujar Petruk. Sambil nggrundel, Bagong nurutin omongannya kakang nomor dua-nya itu. Sejurus kemudian nampak berita tentang insiden Pidato Kerajaan Amarta di gedung MPW (Majelis Permusyawaratan Wayang). Lagu "Amarta Raya" lupa disebut sama Durleksana, langsung saja hal ini menyulut kemarahan Kartababan yang emang dari sononya sudah patriotik. Daripada rame dan merusak agenda sidang, akhirnya lagu "Amarta Raya" dinyanyikan di akhir sidang.

Membaca berita ini, Petruk yang suka klenik dan hobi baca Tabloid Klenikmania dan Majalah Mistikoklagi, langsung tanya sama Semar,
Petruk : "Ada isyarat apa ini, Mo?"
Semar : "Nggak ada. Namanya lupa itu sih biasa. Bukankah Mbah Kyai pernah bilang bahwa manusia suka lupa."
Petruk : "Masak lupa? Saya ndak yakin."
Semar : "Kalo nggak yakin, apa pendapatmu tentang kejadian tersebut?"
Petruk : "Saya ndak punya pendapat. Tapi dulu pernah ada kejadian Panji Ratmoko mimpin sidang, dan kepala palunya lepas."
Semar : "Jangan menafsir kejadian itu berlebihan. Anggap saja ini kejadian biasa, kelalaian yang wajar untuk dima'afkan. Ndak mungkin tho, pejabat sekelas Durleksana sengaja lupa. Karena kalo benar ini dilakukan, integritasnya mau dikemanakan? Apalagi anaknya yang pernah memimpin Amarta Air, yang sering jatuh itu, gentle mengatakan bahwa dirinya pernah mismanajemen soal sering rontoknya Amarta Air."

Dan tak terasa saat ngobrol itu, kendaraan yang ditumpangi, sudah sampai di rumah Eyang Resi Seto, yaitu di Pertapaan Cemara Sewu. Wuih sejuk banget pertapaannya, bisa buat villa nih, ujar Gareng. Saat melangkah memasuki halaman pertapaan, maklum Gareng adalah yang punya Gareng Podomoro Group, makanya ndak bisa lihat tanah keleleran tak karuan. Melihat pertapaan Eyang Resi Seto yang begitu asri dan menyejukkan, insting bisnisnya berbicara. Nanti aku mau nego soal harga per meter kawasan pertapaan ini sama eyang resi, pikirnya.

Sambil uluk salam, si sopir memasuki rumah sang resi. Rupanya ia sudah biasa kemari. ditangannya ada bungkusan gula dan kopi. Eyang resi emang tersohor kesaktiannya, ngerti sakdurunge winarah. Jadi disambutlah mereka dengan berbagai hidangan yang menggiurkan macam pecel, empek-empek, soto, bakso, gado-gado, kerak telor, siomay, batagor, puthu, wingko, rangin, peuyeum, es teler, wedang ronde, juga makanan barat kaya' pizza, burger, dan fried chicken ala America. Sopir yang sudah akrab sama eyang resi, langsung menciumi tangan sang resi, tak ketinggalan para punakawan juga Gathotkaca. Sopir itu berkata, ini eyang sedikit oleh-oleh dari Mbokne Ponari. Makasih Cu, tapi kok gula dan kopi? Di gudang melimpah ruah, kemarin dapet bantuan raskin dan sembako. Padahal eyang sudah bilang petugasnya, bahwa eyang ini bukannya orang miskin, namun petugasnya ngeyel, karena katanya yang dapet bantuan orang-orang yang rumahnya masih dari kulit kayu dan beratap ilalang. Eyang sudah bilang kalo rumah eyang sengaja dibuat kaya' gitu, biar bisa menghayati arti kehidupan (baca: sufi). Ma'af eyang! Lantas ngasih apa, lanjutnya. Jaman canggih gini, ya jelas voucher dong Cu!, kata eyang sekali lagi. Mendengar ini, Semar hanya bisa geleng-geleng kepala.

Setelah percakapan itu usai. Gathotkaca bicara pada eyang resi, bahwa kedatangannya kemari untuk mencari penangkal Aji Gineng. Masalah itu mah gampang kata eyang resi.
"Tenang-tenang. Urusan ilmu penangkal itu sih gampang. Yang susah itu membatalkan keputusan MK tentang sengketa pemilu", ungkap Eyang.

Bersambung !


Dikutip secara bebas dari : Majalah Jayabaya No. 50 Minggu III Agustus 2009, pada rubrik Wayang Gombal dengan Lakon Aji Narantaka oleh Ki Guna Watoncarita.
Celetukanyambung...

Aji Narantaka (bag. 2)

Celetukanopik :

Diiringi para Punakawan, Gathotkaca lari dengan luka sekujur tubuh. Melihat kondisi ini Bagong nggak tega. Terus Bagong berkata, "Mending Ndoro tak gendhong, daripada lari kecapekan! Pasti dijamin mantep tho, enak tho, ayo kemana?". "Ke Ustadz Haryono saja", bilang Gathotkaca.

Sesampainya di regol rumah Ustadz Haryono yang berada di komples MPW (Majelis Permusyawaratan Wayang), para satpam menghentikan mereka.
Satpam : "Anda sekalian darimana?"
Gareng : "Kami dari Tegal Kurusetra. Kami mau minta tolong diobati sama Ustadz Haryono".
Satpam : " Boleh aja, asal kalian pada pake baju koko dan peci putih!"
Petruk : "Masak pake ginian, nggak boleh."
Satpam : "Nggak boleh. Meskipun kalian cowok semua, tapi itu puser pada kelihatan. Itu pornoaksi (tidak menutup aurat)."
Semar : "Terus gimana solusinya?"
Satpam : "Itu ada warung koperasi yang menjual aneka busana muslim. Harganya nggak mahal dan sekarang lagi diskon gedhe, 75%."
Semar : "Blaik kita pada nggak bawa duit. Bisa modar nih Ndoro kita."
Bagong : "Nggak usah khawatir Mo, kita pergi ke Ponari."

Tanpa pikir panjang mereka melesat ke rumahnya Ponari. Dan betapa terkejutnya mereka melihat rumah Ponari, ternyata rumahnya besar banget. Nggak seperti yang ada di televisi selama ini.


Tiba di rumah Ponari, malah Bagong mendapat sambutan hangat. Bagong jadi bingung, karena banyak yang rebutan mau foto bersama. Bagong berkata " Kenapa kalian pada ngerubungi aku?" "Kamu pasti Mbah Surip, tho?" celetuk Mbokne Ponari. Mendengar ini Bagong ketawa ngikik. "Tidak Mbok! Saya ini Bagong. Saya kemari mau minta tolong ama Ponari untuk nyembuhin Ndoro saya Gathotkaca." "O, kirain! Tapi Ponarinya nggak ada, lagi main film ama Dinda Watson."


Punakawan mendengar ini, pikirannya jadi judeg. Harus kemana lagi cari obat. Kok gagal maning, gagal maning terus. Mbokne Ponari yang tahu kegelisahan para Punakawan, hanya tersenyum dan berkata, "Ya uwis, kalian ndak usah khawatir, ini lho ada minuman instan kreasi Ponari. Dijamin mak nyus khasiatnya. Dan gratis nggak usah bayar" Mendengar ini, hati Punakawan, jadi mak plong. Dan tanpa menunggu komando dua kali, Bagong memberikan minuman itu pada Gathotkaca yang sudah setengah kelenger.


Setelah minum Ponari Sweat, Gathotkaca njranthal kembali perkasa seperti sediakala. Dan tak lupa Gathotkaca mengucapkan terima kasih atas kebaikan Mbokne Ponari. Kemudian Mbokne Ponari bertanya, "Setelah kesini, kalian kemana?" "Mau ke rumahnya Eyang Resi Seto!", jawab Gathotkaca. "O, ke rumahnya Kak Seto! Simbok udah kenal, malahan Ponari just friend ama beliaunya. Rumahnya Kak Seto kan jauh, mending naik mobilnya Ponari."



"Dan ini ada kaos Ponari Sweat untuk cinderamata. Bagus untuk dibuat klesetan", imbuh Mbokne Ponari.



Bersambung !

Dikutip secara bebas dari : Majalah Jayabaya No. 50 Minggu III Agustus 2009, pada rubrik Wayang Gombal dengan Lakon Aji Narantaka oleh Ki Guna Watoncarita.
Celetukanyambung...