feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Gus Dur adalah seorang ... ...

Celetukanopik :






seorang yang humanis, demokratis, optimis, humoris, dan cinta akan pis!



Celetukanyambung...

Narablog Tidak Bisa Berorganisasi Dalam Skala Nasional?!

Celetukanopik :

Benarkah para narablog (istilah lain dari blogger) tidak bisa berorganisasi dalam skala nasional? Jawabannya bisa benar, bisa salah. Alasan yang memilih salah, adalah nyatanya para narablog sampai detik ini tidak mempunyai organisasi narablog tingkat nasional, adanya cuma lokal thok. Ini artinya mereka sulit untuk "bermain" pada wilayah yang lebih luas. Padahal suatu organisasi kelokalan macam ini cenderung etnosentris. Bisa jadi, ini karena budaya lokal khususnya kebahasaan dan kenyamanan bergaul masih mempunyai magnet yang cukup kuat. Sehingga proses integrasi narablog ke lingkup nasional sulit terlaksana.

Jika memang narablog tidak bisa berorganisasi skala nasional, saya kira bukan karena alasan di atas, namun karena hal berikut ini:

1. memalukan
Coba jika narablog itu bersatu dan mendirikan sebuah organisasi nasional. Singkatan organisasinya akan sungguh memalukan (baca: jorok).
Seperti ini contohnya: Asosiasi Narablog Nusantara disingkat ANU, alternatif singkatan lain adalah ANUS. Lihat kan! Memalukan, kedua singkatan tadi merupakan anatomi tubuh manusia, yaitu: depan dan belakang saja.

2. meniru
Nama lainnya juga sama saja, jika disingkat. Contoh : Persatuan Narablog Indonesia, disingkat PNI. Lihat! Seperti nama partai Orde Lama dan Orde Reformasi.

3. kuno
Jelas kuno dan membuat orang salah sangka, apabila para narablog itu mendirikan organisasi dengan nama ANTIK (kepanjangan dari Aliansi Narablog Aktif). Masyarakat akan mengira narablog adalah kumpulan kolektor barang kuno atau penjual barang purbakala.

Celetukanyambung...

Tim Pencari Malu

Celetukanopik :

Selama ini kita selalu membuat Tim Pencari Fakta, namun akhirnya tim tersebut rekomendasinya sebagian besar hanyalah macan kertas. Kelihatan sangar, tapi ompong kekuatan legal-formilnya.

Untuk itu ke depan kita tidak perlu membuat Tim Pencari Fakta (TPF), karena nyatater - ternyata kerjanya dianggap angin. Banyak fakta yang diungkap ke permukaan, namun tak mampu membuat para pelaku yang terlibat tidak merasa malu.

Untuk itulah perlu dibuat tim pengganti (cuma ganti huruflah), yang kerjanya bisa membuat malu para pelaku. Meskipun anggarannya sama (denger-denger paling tidak M-M an), tapi dapat membuat jera si pelaku.

Ini tentunya lebih baik, daripada keluar miliran rupiah, namun tanpa hasil yang pasti.

Karena berhubungan dengan malu, pasti alangkah baiknya jika tim ini kita namai Tim Pencari Malu. Kenapa dinamai dengan Tim Pencari Malu? Sebabnya adalah dengan dinamai Tim Pencari Malu, tiap anggotanya akan tersugesti untuk malu, kalau tidak dapat mencari bukti-bukti kebenaran dan menyeret para pelakunya ke meja hijau. Selain itu merasa malu, karena sudah dapat gaji, bonus dan fasilitas yang super wah!

Sedangkan bagi para pelaku yang dituduh bersalah, dipastikan mereka akan merasa malu, dari malu biasa sampai malu banget. Karena malunya sudah dibeberkan ke muka umum. Intinya siapa sih yang tidak malu, kalau malunya dipertontonkan ke khalayak ramai?

Dan hal itu akan membuat mereka mau tidak mau harus bermuhasabah. Yang endingnya mereka mau bertobat dan menyerahkan diri ke pihak yang berwenang tanpa harus ditangkap paksa atau di-makzulkan!
Celetukanyambung...

Lebih Lambat Lebih Nikmat

Celetukanopik :

Mungkin saja lebih cepat lebih baik, namun bisa jadi lebih lambat lebih nikmat.

Kesimpulannya cepat atau lambat adalah tergantung pada situasi dan kondisinya.

Lho baru satu kalimat, kok sudah disimpulkan? Apa nggak boleh? Memang menurut kebiasaan, kesimpulan ditarik sesudah ada uraian yang berkeliling, luas, panjang, lebar dan tinggi. Tapi ndak mustahil tho, mengambil kesimpulan setelah satu-dua kalimat. Yang penting kan esensinya sudah masuk atau sudah sesuai dengan kebutuhan.

Biologi
Karena judulnya lebih lambat lebih nikmat, kita akan gali "yang lambat tersebut" dari satu segi pengetahuan alam. Dalam dunia biologi (ilmu yang ngurusi yang hidup-hidup), ada bahasan tentang reproduksi manusia, atau bahasa sederhananya (maksudnya dipaksakan) adalah urusan ranjang. Pada urusan ranjang, tak ada lelaki pun yang mau disebut kelompok MAS EDI (ini singkatan, panjangannya tentu semua sudah sama tahu). Karena jika terlibat dalam kelompok MAS EDI, maka kepuasan lahir-batin takkan tercapai dalam sebuah hubungan intim. Apabila ini terus berlanjut, akan menyulut goncangan sistemik (meminjam istilah Mbak Sri & Bang Boediono) dalam rumah tangga. Sehingga wajar kalau ada pria berusaha sekeras tenaga untuk membentengi dirinya dari kelompok MAS EDI. Dan tentunya gerombolan anti MAS EDI ini dapat dipastikan termasuk kalangan kaum sex-fundamentalis yang "selalu" wajib terlambat dalam berhubungan badan.

Mereka merasa bangga apabila disebut kelompok Orgasm Multiple (istilah tepatnya adalah Multiple Orgasm, agar terlihat enak didengar dalam singkatan, maka dibalik saja, sehingga singkatannya adalah OM). Pokoknya OM-OM mania lah!

Untuk itu yang tertarik paparan ini dapat masuk ke sini

Blogologi
Dalam blogologi (sebutlah demikian, ilmu yang mengurusi hidup-matinya blog) tentunya juga mengenal hal yang di atas.

Jadi anggaplah saya bisa posting sekarang ini, sebabnya adalah seperti di atas. Selain karena daripada banyak kerjaan.
Celetukanyambung...