feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Kiai DAPUR dan Kiai KAPAK

Celetukanopik :

KERIS apa yang paling banyak diperebutkan orang saat ini? Keris apa pula yang paling ditakuti para pejabat dan politisi saat ini? Ternyata bukan Nogososro Sabuk Inten atau Keris Kiai Sengkelat, Kolomunyeng, atau yang lain. Tapi, menurut Mas Prawito, salah satu pelakon drama Tikungan Iblis karya Emha Ainun Nadjib yang pekan ini dipentaskan di Taman Ismail Marzuki, adalah, pertama Keris Kiai DAPUR (tapi dengan menghilangkan huruf A dan U), dan kedua Keris Kiai KAPAK (dengan catatan dua huruf A dihilangkan). Berikut jawaban-jawaban bebas dari apa yang dikatakan Mas Prawito, penyuka klenik yang kecewa burung Garuda telah menjadi burung Emprit itu, atas beberapa pertanyaan langsung dari Anda.
Anda: Apa kehebatan Keris Kiai DAPUR itu Mas Prawito?
Mas Prawito: Oho, Keris Kiai DAPUR itu sakti karena pemegangnya segera memiliki pengaruh yang menentukan dalam proses pembuatan aturan main dalam tata-hidup dan tata-laku masyarakat, bangsa, dan negara. Keris ini bisa digunakan untuk melindungi berbagai kepentingan diri, kelompok, partai politik, dan yang lain. Bisa dipakai memperkaya diri juga lho. Tapi, ya itu, efek sampingnya perlu diperhatikan, biasanya kalau orang sudah menggenggam Keris Kiai DAPUR ini, matanya langsung terasa berat, jadi ngantukan, suka ngantuk. Hmmm, heran juga ya, apa pemegangnya terlalu banyak melek, atau gimana?
Anda: Mas, saya dengar juga, katanya, banyak orang yang kini sedang mencari pekerjaan dengan mengikuti sayembara perebutan Keris Kiai DAPUR itu?
Mas Prawito: He he, mencari pekerjaan? Hmmm, bisa jadi, mengingat banyaknya penganggur di sekitar kita. Tapi, ingatlah, sesungguhnya para pemegang Keris Kiai DAPUR kelak tak boleh main-main, tak boleh digunakan seenak wudhel (pusar) sendiri, mengingat keris tersebut merupakan berisi roh rakyat yang diwakilinya. Keris ini ada rohnya lho, nggak main-main ini.
Anda: Kalau Keris Kiai KAPAK Mas, kenapa ditakuti?
Mas Prawito: Keris Kiai KAPAK itu cuma dimiliki oleh lima orang, lima pendekar, pandawa lima. Keris itu paling ampuh dan sangat ditakuti sekarang ini khususnya oleh para pejabat dan politisi, yang suka menyelewengkan wewenang dan uang negara, alias para koruptor. Keampuhan keris ini, adalah kemampuannya untuk mendeteksi sinyal-sinyal dan gelombang-gelombang yang terpancar dari pesawat telepon genggam siapa saja. Kemampuan mengendusnya jitu, dan menjerat sasaran dengan super jitu.
Anda: Kalau para pejabat dan politisi, atau para rekanannya tidak bersalah, mengapa perlu takut sama Keris Kiai KAPAK, Mas Prawito?
Mas Prawito: He he he, justru keampuhan Keris Kiai KAPAK ini justru terletak pada kemampuannya memberi efek takut pada pejabat, artinya biar mereka kerja secara amanah dan benar, akuntabel dan transparan. Tapi, saya khawatir saking ampuhnya keris ini, maka akan menjadi rebutan antar-elite yang berkuasa, justru untuk melindungi kepentingan diri dan menakut-nakuti lawan-lawannya. Kalau sang keris digunakan untuk kepentingan politik, ya hancur-hancuran. Kalau keris ini digunakan terlalu berlebihan, pembangunan bisa nggak jalan lho, karena semua pejabat dan para rekanan takut mengerjakan proyek-proyek. Hmmm, tapi kita percaya pada lima pemegang keris sakti ini, bahwa mereka bisa obyektif dan adil, tak mudah dikendalikan oleh yang berkuasa.
Anda: Jangan Mas, biarkan kami mengira-ira saja, biarkan kami penasaran, seperti apa kedua keris itu.(M Alfan Alfian, FISIP Universitas Nasional, Jakarta)

Sumber : Harian Umum Pelita, Edisi Kamis, 24 September 2009
Celetukanyambung...

Hari Kosong-Kosong Nasional (Harkosnas)

Celetukanopik :

Tak salah kiranya di hari lebaran, ada ungkapan "kosong-kosong" ketika ada dua orang atau lebih (yang biasanya sudah saling mengenal) mengucapkannya.

Meski terlihat cengengesan (kurang meresapi kemuliaan hari yang agung itu), namun nyatanya ungkapan "kosong-kosong" itu sebuah pengingat, suatu nasehat untuk kembali ke arah kesucian. Bukankah bulan Ramadhan merupakan bulan penempaan bagi para pribadi muslim, yang endingnya adalah kembali memahami arti penciptaannya (baca: fitri)?

"Kosong-kosong" adalah sikap ksatria yang humanis (sekaligus humoris), yang tanpa segan, tanpa tedheng aling-aling mengakui dosa dan khilaf yang telah diperbuatnya. "Kosong-kosong" adalah wacana batiniah, sehingga untuk itu tak perlulah ada pengumbaran aib dan kenistaan masa lalu. "Kosong-kosong" adalah juga penggambaran kedewasaan sikap dalam menghayati peran sebagai khalifah fil ardh.

Jika ada yang tidak mau memakai atau bahkan melecehkan bin mencaci-maki ungkapan "kosong-kosong", tidaklah mengapa. Karena tidak ada pakem resmi (baca: dalil), yang menyebutkan wajib umat Islam harus membaca bacaan tertentu. Seperti juga halnya, mudik dan beranjang sana, yang juga tidak punya pijakan nash tertentu.

Akhirul kalam, di Harkosnas ini, saya ucapkan "kosong-kosong" kepada semua pihak (khususon kepada teman-teman blogger) yang telah saya sakiti, acuhkan dan berbagai hal jelek lainnya, baik yang saya sengaja dan rencanakan, maupun yang tidak.
Celetukanyambung...

Menguak Makna Minal Aidin Wal Faizin

Celetukanopik :

Menurut Budi Sofiandi Minal 'aidin artinya dari golongan yang kembali. Dan wal faizin artinya dari golongan yang menang. Jadi makna ucapan itu adalah semoga kita termasuk golongan yang kembali (maksudnya kembali pada fitrah) dan semoga kita termasuk golongan yang meraih kemenangan.

Sekarang kita mencoba untuk membongkar asal kata 'Aidin dan Faizin. Darimana sih mereka? 'Aidin itu isim fa'il (pelaku) dari 'aada. Kalau anda memukul (kata kerja), pasti ada proses "pemukulan" (masdar), juga ada "yang memukul" (anda pelakunya). Kalau kamu "pulang" (kata kerja), berarti kamu "yang pulang" (pelaku). Pelaku dari kata kerja inilah yang dalam bahasa Arab disebut dengan isim fa'il.

'Aidin atau 'Aidun itu bentuk jamak (plural) dari 'aid, yang artinya "yang kembali". Mungkin maksudnya adalah "kembali kepada fitrah" ("kembali berbuka", pen) setelah berjuang dan mujahadah selama sebulan penuh menjalankan puasa.

'aada = ia telah kembali (fi'il madhi).
Ya'uudu = ia tengah kembali (fi'il mudhori)
'audat = kembali (kata dasar)
'ud = kembali kau! (fi'il amr/kata perintah)
'aid = ia yang kembali (isim fa'il).

Kalau Faizin? Faizin juga sama. Dia isim fa'il dari faaza (past tense) yang artinya "sang pemenang". Urutannya seperti ini:

Faaza = ia [telah] menang (past tense)
Yafuuzu = ia [sedang] menang (present tense)
Fauzan = menang (kata dasar).
Fuz = menanglah (fi'il amr/kata perintah)
Fa'iz = yang menang.

'Aid (yang kembali) dan Fa'iz (yang menang) bisa dijamakkan menjadi 'Aidun dan Fa'izun. Karena didah ului "Min" huruf jar, maka Aidun dan Faizun menyelaraskan diri menjadi "Aidin" dan "Faizin". Sehingga lengkapnya "Min Al 'Aidin wa Al Faizin". Biar lebih mudah membacanya, kita biasa menulis dengan "Minal Aidin wal Faizin".

Lalu mengapa harus diawali dengan "min"? "Min" artinya "dari". Sebagaimana kita ketahui, kata "min" (dari) biasa digunakan untuk menunjukkan kata keterangan waktu dan tempat. Misalnya 'dari' zuhur hingga ashar. Atau 'dari' Cengkareng sampe Cimone.

Selain berarti "dari", Min juga mengandung arti lain. Syekh Ibnu Malik dari Spanyol, dalam syairnya menjelaskan: Ba'id wa bayyin wabtadi fil amkinah Bi MIN wa qad ta'ti li bad'il azminah Maknailah dengan "sebagian", kata penjelas dan permulaan tempat- -Dengan MIN. Kadang ia untuk menunjukkan permulaan waktu. Dari keterangan Ibnu Malik ini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa MIN pada MIN-al aidin wal faizin tadi menunjukkan kata "sebagian" (lit-tab'idh ) . Jadi secara harfiyah, minal 'aidin wal-faizin artinya: BAGIAN DARI ORANG-ORANG YANG KEMBALI DAN ORANG-ORANG YANG MENANG.

Lantas apakah pemakaiannya tidak bertentangan dengan ucapan Rasulullah yaitu, Taqobballahu Minna Wa Minkum kepada para sahabat, yang artinya semoga Allah menerima aku dan kalian (maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan)?

Tentu tidak. Karena tidak ada dalil yang mengatakan suatu kewajiban untuk mengatakan hal tersebut. Apalagi para sahabat juga menambahkan kata ucapan Shiyamana Wa Shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Setelah ucapan Taqobballahu Minna Wa Minkum, tanpa ada tuntunan dari Rasulullah. Selain itu kita juga menambahkan kata Taqobbal Yaa Karim di belakangnya.

Apalagi di Arab sekarang ucapan yang lebih populer adalah "Kullu 'Am Wa Antum Bi Khair" atau bahasa TKInya "Kullu Sanah Wa Anta Thoyyib" (semoga tiap tahun anda selalu baik).

Terserah bagi Anda, memilih yang mana, karena semua ucapan di atas adalah baik. Yang terpenting saat mengucapkannya, disertai hati dan sikap yang tulus ikhlas. Bukan gara-gara ikut-ikutan semata.
Celetukanyambung...

Otomatisasi Internet Sehat Di Bulan Ramadhan

Celetukanopik :

Ada-ada saja cara orang untuk melindungi diri (termasuk orang lain) dari dampak buruk internet. Dari pembagian booklet sampai pemberian hadiah (yang bikin ngiler segala). Dan salah satu pihak yang melakukan hal tersebut adalah ICT Watch.

ICT Watch atau Yayasan Center for ICT Studies ini bertahun-tahun mengkampanyekan kesadaran akan pentingnya Internet Sehat. Baik melalui situs mereka yaitu di internetsehat.org maupun secara offline.

Upaya yang dilaksanakan oleh ICT Watch ini sudah sepantasnya kita berikan acungan jempol plus aplaus. Internet Sehat yang didengungkannya selama ini, paling tidak telah membuat para pengguna internet menjadi lebih arif dalam aktivitasnya di dunia maya.

Tapi tidak bisa dipungkiri, tidak semua pemakai internet mau menjalankan apa yang telah "dibimbingkannya". Apalagi ada sanggahan, bahwa pemakaian internet adalah hak setiap orang. Sehingga sah-sah saja, kalau menggunakannya sesuai dengan tujuan pribadinya.

Sanggahan yang sebenarnya hanya cari pembenaran atas tingkah laku bobrok ini, kemungkinan besar akan tidak terjadi di bulan suci, Ramadhan ini. Karena ada semacam ketakutan, akan tidak sahnya puasa dan lain sebagainya.

Jadi selama sebulan penuh, paling tidak terminologi INTERNET SEHAT menjadi sebuah keniscayaaan yang otomatis berjalan tanpa sebuah komando yang dipaksakan. Walaupun begitu hal ini tak sepenuhnya terjadi. Namun sedikit banyak mengurangi penggunaan internet untuk hal-hal negatif.
Celetukanyambung...

Biker Bikin Bau

Celetukanopik :

Biker yang dimaksud ini, bukanlah orang yang hobi naik sepeda motor kaya' gini :

Biker di sini adalah singkatan dari "bibir kering". Bibir kering dalam istilah kesehatan Xerostomia, dipicu oleh banyak hal. Salah satunya adalah akibat puasa. Puasa membuat produksi saliva atau air liur menurun. Padahal saat berpuasa, lambung tidak terisi makanan dan minuman selama kurang lebih 12 jam. Karena itu, gas di lambung dikeluarkan lewat mulut, ungkap Dr drg Erni Trilaksono M. Kes SpPerio.

Jika mulut kering, tentunya menimbulkan yang namanya BM (Bau Mulut). Kalau sampai bau mulutnya menyengat kaya' gini, pastinya tidak mau dong?


Menurut mesin kasir, langkah-langkah berikut ini bisa membantu Anda menghilangkan bau mulut.

Gosok Gigi
Rajin menggosok gigi (terutama selesai makan) adalah langkah terpenting jika tak ingin bau mulut menyerang. Namun, jangan asal menggosok gigi. Luangkan waktu 3-4 menit untuk menggosok gigi dan sela-selanya. Tujuannya agar semua permukaan gigi bisa dibersihkan dari bakteri. Ingat, gosok pelan saja agar gusi tidak terluka.

Benang Gigi
Celah gigi biasanya tidak terjangkau oleh sikat gigi, tapi tenang saja, ada benang gigi yang bisa menolong. Ingat, di celah gigi bakteri “tinggal” dengan nyamannya. Nah, menggunakan benang gigi berarti menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan dengan menggosok gigi. Lebih komplet, lebih sehat.

Pembersih Lidah
Bakteri juga bersembunyi di lidah. Atasi dengan pembersih lidah yang ampuh membuang lapisan lidah yang berbakteri. Hati-hati membersihkan bagian belakang lidah, ya, jangan sampai tersedak.

Cairan Pencuci Mulut
Untuk menghindari plak gigi, pilihlah mouthwash yang alami (dari daun sirih atau cengkeh) dan berkadar alkohol rendah. Sebab, semakin banyak alkohol dalam mouthwash, semakin mudah juga membuat mulut kering yang memicu si bau mulut.
Ada anggapan, orang berpuasa bisa membuat tubuh sakit. Belum lagi, ada pula yang mengatakan tak perlu berolahraga saat puasa. Apakah benar? Agar tidak salah kaprah, sebaiknya ketahui dulu mana yang benar, supaya ibadah puasa Anda bisa dijalani dengan optimal, dan produktivitas kerja pun tetap prima.
Celetukanyambung...

Mitos Di Seputar Puasa

Celetukanopik :

Beberapa ini saya sedang sibuk dengan banyak kerjaan, dari ngurus administrasi, amil zakat sampai mengatur berbagai pertemuan. Sehingga tidak dapat posting tiap hari. Apalagi blogwalking. Untuk blogwalking ini, sejak Juli sudah mulai jarang saya lakukan, hanya mengunjungi teman-teman yang nempel di tautan (link).

Namun hari ini, saya sempatkan di tengah kesibukan itu untuk posting artikel. Artikel kali ini judulnya "Mitos Seputar Ramadhan". Pada mulanya mau kasih "Mitos Bilangan Tarawih", karena saya pikir terlalu sempit areanya, saya perluas menjadi seputar puasa (ramadhan).

Banyak sekali mitos yang berkembang, walaupun begitu ada yang mengatakan ini adalah fiqih faktual, bukan sekedar mitos belaka. Lantas apa saja mitos atau fiqih faktual yang berkembang itu :

1. Tarawih + Witir, satu kalangan berpendapat lebih afdol 23 rakaat. Sedangkan kalangan lain, yang tepat adalah 11 rakaat, sesuai dengan yang diperbuat Rasulullah.

2. Tarawih + Witir, harus dikerjakan minimal 40 orang.

3. Yang membatalkan puasa, selain makan dan minum, juga berhubungan intim adalah :
a. terluka
b. berkumur
c. menangis

4. Malam Lailatul Qodar, ada pihak yang mengatakan selalu ada, ada juga yang mengatakan hanya terjadi di zaman Rasulullah masih hidup, selain itu ada yang berkata untuk menyenangkan hati atau sekedar memperingati.

Bagaimana pendapat Saudara?
Celetukanyambung...