feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Like very good post! "essaymarket.co.uk" need to say you did a great job and i really appreciate it!
12/16/13 @ 10:04 am
hotel murah makasih gan salam kenal
03/10/14 @ 8:18 pm
ikan hias salam kenal gan... smog asukses ,,
05/14/14 @ 5:56 am
subhan salam kenal, artikelnya menarik dan bermanfaat
07/17/14 @ 9:05 pm
andi wah mantap blognya, udah cukup lama dan bertahan, artikelnya bermanfaat
07/17/14 @ 9:06 pm
tempat tidur toko tempat tidur online murah dan terpercaya
05/19/15 @ 10:52 am
Advert [ShoutJax] Want to place your ad here? Advertise your website or blog cheaply at ShoutJax.com!
Cerita Dewasa jangan lupa baca cerita dewasa dan bokep online disini yah gan
08/31/17 @ 10:33 pm
Coba Mantap
05/19/18 @ 5:41 pm
OrtsmErAcDCa [Link]
09/02/21 @ 8:23 am
OrtsmErAcDCa [Link]
09/02/21 @ 8:24 am
OrtsmErAcDCa [Link]
09/02/21 @ 8:33 am
Abbox.ID Visit [Link]
11/29/21 @ 6:54 am
Advert [ShoutJax] Do you like this Shoutbox? Get your own for free at ShoutJax.com!
abbox.id main main ke blog guaaaaaaaaaaaaaaaa
01/02/22 @ 8:13 am
null Online
User:
Pass:
Powered by ShoutJax
Sep
20

Menguak Makna Minal Aidin Wal Faizin

Celetukanopik :

Menurut Budi Sofiandi Minal 'aidin artinya dari golongan yang kembali. Dan wal faizin artinya dari golongan yang menang. Jadi makna ucapan itu adalah semoga kita termasuk golongan yang kembali (maksudnya kembali pada fitrah) dan semoga kita termasuk golongan yang meraih kemenangan.

Sekarang kita mencoba untuk membongkar asal kata 'Aidin dan Faizin. Darimana sih mereka? 'Aidin itu isim fa'il (pelaku) dari 'aada. Kalau anda memukul (kata kerja), pasti ada proses "pemukulan" (masdar), juga ada "yang memukul" (anda pelakunya). Kalau kamu "pulang" (kata kerja), berarti kamu "yang pulang" (pelaku). Pelaku dari kata kerja inilah yang dalam bahasa Arab disebut dengan isim fa'il.

'Aidin atau 'Aidun itu bentuk jamak (plural) dari 'aid, yang artinya "yang kembali". Mungkin maksudnya adalah "kembali kepada fitrah" ("kembali berbuka", pen) setelah berjuang dan mujahadah selama sebulan penuh menjalankan puasa.

'aada = ia telah kembali (fi'il madhi).
Ya'uudu = ia tengah kembali (fi'il mudhori)
'audat = kembali (kata dasar)
'ud = kembali kau! (fi'il amr/kata perintah)
'aid = ia yang kembali (isim fa'il).

Kalau Faizin? Faizin juga sama. Dia isim fa'il dari faaza (past tense) yang artinya "sang pemenang". Urutannya seperti ini:

Faaza = ia [telah] menang (past tense)
Yafuuzu = ia [sedang] menang (present tense)
Fauzan = menang (kata dasar).
Fuz = menanglah (fi'il amr/kata perintah)
Fa'iz = yang menang.

'Aid (yang kembali) dan Fa'iz (yang menang) bisa dijamakkan menjadi 'Aidun dan Fa'izun. Karena didah ului "Min" huruf jar, maka Aidun dan Faizun menyelaraskan diri menjadi "Aidin" dan "Faizin". Sehingga lengkapnya "Min Al 'Aidin wa Al Faizin". Biar lebih mudah membacanya, kita biasa menulis dengan "Minal Aidin wal Faizin".

Lalu mengapa harus diawali dengan "min"? "Min" artinya "dari". Sebagaimana kita ketahui, kata "min" (dari) biasa digunakan untuk menunjukkan kata keterangan waktu dan tempat. Misalnya 'dari' zuhur hingga ashar. Atau 'dari' Cengkareng sampe Cimone.

Selain berarti "dari", Min juga mengandung arti lain. Syekh Ibnu Malik dari Spanyol, dalam syairnya menjelaskan: Ba'id wa bayyin wabtadi fil amkinah Bi MIN wa qad ta'ti li bad'il azminah Maknailah dengan "sebagian", kata penjelas dan permulaan tempat- -Dengan MIN. Kadang ia untuk menunjukkan permulaan waktu. Dari keterangan Ibnu Malik ini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa MIN pada MIN-al aidin wal faizin tadi menunjukkan kata "sebagian" (lit-tab'idh ) . Jadi secara harfiyah, minal 'aidin wal-faizin artinya: BAGIAN DARI ORANG-ORANG YANG KEMBALI DAN ORANG-ORANG YANG MENANG.

Lantas apakah pemakaiannya tidak bertentangan dengan ucapan Rasulullah yaitu, Taqobballahu Minna Wa Minkum kepada para sahabat, yang artinya semoga Allah menerima aku dan kalian (maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan)?

Tentu tidak. Karena tidak ada dalil yang mengatakan suatu kewajiban untuk mengatakan hal tersebut. Apalagi para sahabat juga menambahkan kata ucapan Shiyamana Wa Shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Setelah ucapan Taqobballahu Minna Wa Minkum, tanpa ada tuntunan dari Rasulullah. Selain itu kita juga menambahkan kata Taqobbal Yaa Karim di belakangnya.

Apalagi di Arab sekarang ucapan yang lebih populer adalah "Kullu 'Am Wa Antum Bi Khair" atau bahasa TKInya "Kullu Sanah Wa Anta Thoyyib" (semoga tiap tahun anda selalu baik).

Terserah bagi Anda, memilih yang mana, karena semua ucapan di atas adalah baik. Yang terpenting saat mengucapkannya, disertai hati dan sikap yang tulus ikhlas. Bukan gara-gara ikut-ikutan semata.

Celetukangarang