feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Hari Kosong-Kosong Nasional (Harkosnas)

Celetukanopik :

Tak salah kiranya di hari lebaran, ada ungkapan "kosong-kosong" ketika ada dua orang atau lebih (yang biasanya sudah saling mengenal) mengucapkannya.

Meski terlihat cengengesan (kurang meresapi kemuliaan hari yang agung itu), namun nyatanya ungkapan "kosong-kosong" itu sebuah pengingat, suatu nasehat untuk kembali ke arah kesucian. Bukankah bulan Ramadhan merupakan bulan penempaan bagi para pribadi muslim, yang endingnya adalah kembali memahami arti penciptaannya (baca: fitri)?

"Kosong-kosong" adalah sikap ksatria yang humanis (sekaligus humoris), yang tanpa segan, tanpa tedheng aling-aling mengakui dosa dan khilaf yang telah diperbuatnya. "Kosong-kosong" adalah wacana batiniah, sehingga untuk itu tak perlulah ada pengumbaran aib dan kenistaan masa lalu. "Kosong-kosong" adalah juga penggambaran kedewasaan sikap dalam menghayati peran sebagai khalifah fil ardh.

Jika ada yang tidak mau memakai atau bahkan melecehkan bin mencaci-maki ungkapan "kosong-kosong", tidaklah mengapa. Karena tidak ada pakem resmi (baca: dalil), yang menyebutkan wajib umat Islam harus membaca bacaan tertentu. Seperti juga halnya, mudik dan beranjang sana, yang juga tidak punya pijakan nash tertentu.

Akhirul kalam, di Harkosnas ini, saya ucapkan "kosong-kosong" kepada semua pihak (khususon kepada teman-teman blogger) yang telah saya sakiti, acuhkan dan berbagai hal jelek lainnya, baik yang saya sengaja dan rencanakan, maupun yang tidak.

Celetukangarang