feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Lagu Anak Berlogika Jungkir Balik Atau Berlogika Terbalik?

Celetukanopik :

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sedangkan menurut bahasa US artinya ngarupakeun ulikan ngeunaan valid inference, nyaéta prosés ngahontal hiji kasimpulan/kacindekan tina sakumpulan sangkaan kalawan maké cara/jalan nu sistematis tur sohéh.

Menurut wikipedia, logika dibagi menjadi dua:

1. Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.

2. Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.

Dan ada satu lagi yaitu logika terbalik. Logika terbalik memandang sesuatu jauh melampaui batas lahiriyah. Sebut saja dengan sudut pandang ruhiyah. Karena ia menggunakan kekuatan ruhiyah, kebersihan nurani, ketajaman iman, sebagai kacamatanya.

Lantas apa hubungannya lagu anak dengan logika, baca artikel di bawah ini (artikel ini adalah salah satu, yang menurut saya penuh dengan kontroversi, karena diposting di berbagai blog, dan saya tidak tahu manakah yang lebih dulu, antara lain : ivanzz, celetohenanakbangsa, dodynurandriyan, dan aditnich) :

"Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru ...
meletus balon hijau , dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba-tiba muncul warna hijau?
Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 !


"Aku seorang kapiten... mempunyai pedang panjang...kalo berjalan prok..prok.. prok... aku seorang kapiten!"
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait
kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : "mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang).. kalo berjalan prok..prok.. prok.." nah, itu baru klop!
jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi:
"mempunyai pedang panjang... kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek.. srek.."
itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!

"Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku.." Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.
Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

"Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara..2X" Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju-maju!

"Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya.. bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama"
Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu.
Pantesan PT KAI rugi terus! terutama jalur Jakarta-Malang dan Jakarta-Surabaya!

"Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul-siul sepanjang hari dengan tak jemu-jemu..mengangguk-angguk sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li.."
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak-anak akan realita yang sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit !
Kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang (catatan: acara lagu anak-anak dgn presenter Agnes Monica waktu dia masih kecil adalah tra la la tri li li!), bukan burung!

“Tekotek-kotek-kotek, Anak ayam turun berkotek.....”
Ini lebih keliru lagi, emang anak ayam ketika masih kecil sudah bisa berkotek? Yang berkotek itu induknya, anaknya jelas belum bisa berkotek! Ini pembodohan dan penyesatan bagi anak-anak...

"Pok amé amé.. belalang kupu-kupu.. siang makan nasi, kalo malam minum susu.."
Ini jelas lagu dewasa dan tidak konsumsi anak-anak!
Karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil.
Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!
"Nina bobo nina bobo oh nina bobo... kalau tidak bobo digigit nyamuk"
Menurut psikolog: sekian tahun anak-anak Indonesia diajak tidur dgn lagu yg penuh nada mengancam.

"Bintang kecil dilangit yg biru..."
(Bintang khan adanya malem, lah kalo malem memang warna langitnya biru?)
"Ibu kita Kartini...harum namanya"
(Namanya Kartini atau Harum?)
"Pada hari minggu..naik delman istimewa kududuk di muka"
(Nah, gak sopan khan..masa duduk di muka??)
"Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita..."
(kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang mo bikin sumur).

Celetukangarang