Celetukangucap

Telor atau juga disebut telur mengandung banyak nutrisi. Vitamin-vitamin yang terkandung di dalamnya adalah vitamin B6 dan B12 yang berguna untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel syaraf. Sehingga bagus untuk asupan ibu hamil. Telor juga mengandung vitamin D, yang dapat membantu penyerapan kalsium bagi pembentukan tulang. Selain itu, juga mengandung vitamin E, yang berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko kerusakan sel akibat dari radikal bebas.
Sedangkan mineral yang terkandung antara lain selenium. Selenium ini dikenal, karena dapat meningkatkan kualitas sperma pria. Itulah mungkin yang menjadi alasan bagi banyak pria untuk suka mengkonsumsinya.
Dalam 100 gram putih telor mengandung 47 kalori, padahal rata-rata berat putih telor adalah 30 gram. Sedangkan kuning telor, dalam 100 gram mengandung 355 kalori dengan rata-rata berat 17 gram.
Khasiat putih telor dan kuning telor sering dibedakan. Putih telor dimanfaatkan untuk obat tetes mata yang mengalami peradangan. Fungsinya untuk mendinginkan dan mengurangi rasa sakit. Jika dicampur dengan serbuk yang berasal dari kayu cendana dapat digunakan untuk mencegah keriput, caranya cukup dioles ke daerah kening. Untuk kuning telor, dimanfaatkan untuk melegakan tenggorokan, memperlunak sisa makanan dan untuk kandung kencing.
Konsumsi telor baiknya dalam kondisi matang, dengan melakukan perebusan ataupun pemanasan (pasteurisasi) minimal selama 3,5 menit pada suhu 56,7 derajat Celsius atau 6,2 menit pada suhu 55,5 derajat Celsius untuk putih telor, dan 6,2 menit pada suhu 60 derajat Celsius untuk telor utuh. Mengapa harus dimasak? Karena banyak kandungan bakteri, selain salmonella yang memicu timbulnya tifus dan disentri, dengan gejala-gejala seperti mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, kedinginan, demam, dan diare. Asumsi masyarakat selama ini yang mengira telor mentah lebih bergizi adalah salah, hal ini mungkin dikarenakan ada rasa kenyang setelah mengkonsumsinya. Padahal rasa kenyang ini muncul akibat dari kurang tercernanya telor tersebut. Namun asumsi yang merakyat dan memitos seperti ini sulit untuk dipangkas, apalagi hal ini menimbulkan sugesti yang positif bagi penikmatnya.
Apakah telor dapat dimakan untuk segala umur? Telur dapat dikonsumsi oleh segala umur. Meskipun begitu untuk orang-orang yang mempunyai riwayat alergi makanan, asma, gatal-gatal di kulit, bersin-bersin setiap pagi, harus konsultasi dulu pada dokter. Untuk anak-anak yang masih balita, ada yang menyarankan konsumsi telor di atas 1, 5 tahun sampai 3 tahun.
Setelah membaca uraian di atas, apakah saudara siap "lahir-batin" menjadi seorang teloris baru?