feedburner

Masukkan alamat emailmu:

Dikirim oleh : FeedBurner

Celetukangobrol

Powered by ShoutJax

Stigma Kejujuran

Celetukanopik :

Kejujuran adalah sebuah kehendak/keinginan. Jadi menjadi jujur atau tidak merupakan suatu pilihan.

Dan jujur ini erat kaitannya dengan kepercayaan (kredibilitas). Orang yang jujur artinya adalah orang yang dapat dipercaya. Namun anehnya, sifat jujur ini tidak mendapat tempat selayaknya dalam kultur kebahasaan.

Coba lihat ada nggak kata "penjujur" di kamus! Nggak ada, kan. Padahal kata "pembohong", sebagai lawannya, justru ada. Bahkan punya kembaran identik (baca: padanan), yaitu "pendusta". Di sini nampak betul ketidak-adilan terhadap pemakaian "jujur" beserta turunannya.

Sentimen negatif semakin berkobar, tatkala ada pemeo Jujur Ajur (Jawa: Jujur Hancur). Jujur dianggap membuat si pemakainya akan mengalami kesulitan dan kesukaran dalam mengarungi kehidupan. Sehingga ending-nya hidupnya berantakan.

Padahal mana ada orang sukses dalam kehidupan, terus menerus melakukan kebohongan? Jika memang ada, dimana orang tersebut?

Di samping itu, juga anggapan bahwa "tidak ada orang yang jujur". Membuat sifat jujur semakin kurang diminati. Namun bila mau meneliti dan menelisik lebih dalam perkataan tersebut, malah memberikan informasi bahwa pernyataan itu terlontar dari orang yang tidak jujur.

Jika begitu, mengapa harus mempercayainya? Karena kalau semua orang tidak jujur, berarti ia pun tidak jujur.

Sekarang coba anda dengarkan lagu dari Marvells berjudul "Lagi Bohong"






Celetukangarang
5 komentar:
Anonim mengatakan...
Selasa, 02 Juni, 2009   Reply To This Comment

saya sependapat, menjadi jujur itu sebuah pilihan hidup tapi hanya sedikit sekali yg memilih jalan kejujuran itu. saking banyaknya pendusta/pembohong bahkan termasuk diri kita, jika kita akan memulai suatu pernyataan akan didahului kata-kata seperti ini : ini jujur saya katakan ...bla...bla... (berarti, selama ini berbohong dong ya he..he...). kalau mau jujur (tuh kan?) jd seorang pembohong itu sungguh sulit, karena harus konsisten dengan kebohongan sebelumnya, tp manusia mempunyai ingatan yg sangat terbatas begitu. saya pernah menulis ttg kebohongan di sini. bagaimana pun, suatu ketika hati nurani akan berontak terhadap kebohongan2 yg kita lakukan.
jadi, apakah kita masih berminat untuk menjadi jujur?

Celetukan Segar mengatakan...
Selasa, 02 Juni, 2009   Reply To This Comment

Who wants to be a honestman?

tomy mengatakan...
Rabu, 03 Juni, 2009   Reply To This Comment

kalau mau jujur nih
bila saya hidup dengan sungguh2 jujur mungkin saya harus memberi makan batu pada anak2 saya

jujur....

Celetukan Segar mengatakan...
Rabu, 03 Juni, 2009   Reply To This Comment

Maksudnya jadi juragan batu, gitu bos?
Kaya, dong!

Kalo di tempat saya, banyak pasirnya, bagaimana kalo kita kerja sama aja?

(belajar lagi ngomong nggak nyambung & garing)

Celetukan Segar mengatakan...
Kamis, 04 Juni, 2009   Reply To This Comment

Jangan jadikan kebohongan sebagai hak dan gaya hidup!
Karena nanti akan tiba Hari Pembalasan.
Waspadalah. Waspadalah !

(berlagak nakut-nakutin)

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58

Posting Komentar